Showing posts with label yoon eun-hye. Show all posts
Showing posts with label yoon eun-hye. Show all posts

Monday, December 21, 2009

Sin Min-ah, Son Ye-jin & YEH jadi model CK


Sin Min-ah, Son Ye-jin, dan Yoon Eun-hye didaulat untuk menjadi model merk terkenal Calvin Klein koleksi 2010. Sin Min-ah memoles kukunya dengan warna merah dan juga menghiasi pergelangan tangannya dengan gelang warna perak ukuran gede, perpaduan warna cat kuku dan juga aksesoris yang dikenakannya terlihat serasi sekali dengan gaun hitamnya, tentu saja semakin membuat Sin terlihat sangat feminin dan gaya!



Son Ye-jin mengenakan kalung mutiara dengan warna yang serasi dengan rok chiffon yang dikenakannya. Kaos ketat yang menutupi lehernya membuat Son terlihat sangat profesional dan juga fashionable.


Yoon Eun-hye tampak manis dengan gaun yang banyak ditaburi warna abu-abu plus rambut yang digerai sesimple mungkin malah membuat Yoon terlihat unik, apalagi ditambah dengan jaket yang sengaja dia tenteng.


Ngemeng - ngemeng neh diantara ketiga cewek imut diatas siapa coba yang lebih menarik buat dilihat????


Sumber : Hancinema.net

Thursday, December 3, 2009

Kdrama Princess Hours

Sutradara : Hwang In-roi
Penulis : In Eun-ah
Produksi : MBC
Durasi : 24 episode @ 1 jam
Tgl rilis : 2006
Pemain : Yoon Eun-hye, Joo Ji-hoon, Kim Jeong-hoon, Song Ji-hyo



Episode 1 :
Di jaman modern dimana Korea berbentuk kerajaan, istana mendapat kabar buruk : kesehatan Kaisar merosot drastis. Akibatnya, Ibu Suri tidak punya pilihan lain selain mencarikan jodoh bagi putra mahkota Pangeran Lee Shin supaya bisa menggantikan posisi ayahnya.
Yang jadi masalah, Lee Shin sendiri sebenarnya masih duduk di bangku sekolah (ia bahkan mendapat pengawalan ketat saat menempuh pendidikan dan menjadi sorotan dan idaman siswa lain). Salah satunya adalah Shin Chae-kyoung, seorang gadis ceria yang duduk di tingkat tiga jurusan desain.
Namun, kekagumannya berubah akibat sebuah insiden yang justru menunjukkan kesombongan Lee Shin, gadis itu bahkan sempat berangan-angan untuk membalas perlakuan pemuda itu (namun tentu saja ia tidak berani).
Tanpa sengaja, ia mendengar Lee Shin melamar seorang gadis yang juga bersekolah ditempat yang sama, namun ketika menguping, mendadak ponselnya berbunyi. Keruan saja Lee Shin dan Min Hyo-rin, nama gadis yang dilamar itu langsung keluar. Untungnya, Chae-kyoung langsung mengambil langkah seribu.
Keluarga Chae-kyoung sendiri saat itu sedang mengalami masalah keuangan, usaha ayahnya bangkrut dan ibunya harus bekerja sebagai seorang agen asuransi. Yang tidak diketahui orang-orang, kakek Chae-kyoung ternyata bersahabat dekat dengan almarhum kaisar yang adalah kakek Lee Shin, keduanya bahkan telah sepakat akan menikahkan cucu masing-masing.
Keruan saja di tengah kesulitan finansial, kedua orang tua gadis itu senang bukan main ketika beberapa utusan kerajaan datang untuk melamar. Satu-satunya tantangan mereka adalah meyakinkan Chae-kyoung untuk mau menerima lamaran tersebut.
Ketika sampai di rumah (setelah sebelumnya sempat bertemu dan diancam Lee Shin), Chae-kyoung yang melihat tumpukan surat tagihan berjanji pada sang ibu untuk membantu di kemudian hari dengan menjadi seorang desainer terkenal. Di dalam rumah, ayahnya sibuk mencari cincin peninggalan sang kakek, yang ternyata digunakan sebagai ganjalan meja.
Episode 2 :

Dasar masih kekanak-kanakan, keesokan hari pikiran Chae-kyoung kembali berubah saat telah didandani untuk dipertemukan dengan keluarga kerajaan. Sang ayah yang tidak ingin putrinya menderita langsung bertindak : ia melempar cincin pemberian Kaisar terdahulu sejauh mungkin.
Namun, kehadiran sekumpulan rentenir yang berusaha menyita seisi rumah Chae-kyoung (akibat sang ayah terjerat hutang) akhirnya memantapkan niat gadis itu. Dengan rambut acak-acakan, ia meminta cincin kerajaan yang dipegang sang adik, dan dengan mantap melangkah ke arah mobil keluarga istana yang telah menunggu di di depan rumahnya.
Masuk ke istana yang merupakan tempat yang tabu bagi keluarga biasa membuat Chae-kyoung terkagum-kagum akan keindahannya, dan ia diperingati supaya menjaga kesopanan karena akan dipertemukan dengan Permaisuri. Nyaris saja menjatuhkan sebuah guci antik, petaka bagi gadis yang penuh rasa ingin tahu itu akhirnya datang ketika ia menumpahkan teh, tepat disaat kemunculan Permaisuri.
Hanya bisa menunduk dan tidak berani menatap langsung istri sang Kaisar, dengan suara pelan Chae-kyoung menuturkan persetujuannya untuk menikah demi membantu kesulitan yang dialami kedua orangtuanya. Terperangah mendengar kejujuran gadis itu, tentu saja kesan pertama Permaisuri tidak begitu baik.
Namun sebaliknya dengan Ibu Suri yang muncul belakangan, ia menyukai sosok Chae-kyoung yang polos dan cepls-ceplos. Sebelum pulang, gadis itu berpapasan dengan Shin yang lagi-lagi mengejeknya. Sudah tentu, Chae-kyoung langsung panas dan buru-buru pergi.
Permaisuri sendiri menentang rencana tersebut, namun Ibu Suri berhasil meyakinkan bahwa Chae-kyoung adalah calon yang pas. Bagaimana dengan Chae-kyoung sendiri? Setelah pulang dan berpikir lama (ditambah obrolan dengan teman-temannya), pikirannya berubah lagi. Namun saat hendak mengembalikan cincin, di tengah jalan ia melihat selebaran rencana pernikahan Pangeran......lengkap dengan foto gadis itu.
Begitu sampai di rumah, ia menangis tersedu-sedu karena foto yang digunakan sangat kocak. Paginya saat bangun, rumah Chae-kyoung sudah dikerubungi wartawan dan wajahnya yang baru bangun tidur langsung menghiasi halaman depan. Di istana, Ibu Suri langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Chae-kyoung di koran.
Episode 3 :

Dijodohkannya Chae-kyoung dengan Lee Shin membuat gadis itu jadi orang paling populer di sekolah, meski di sisi lain hal itu malah membuatnya tertekan. Yang paling terpukul adalah Hyo-rin, yang di hari yang sama memutuskan untuk pergi ke luar negeri mengejar mimpinya sebagai pebalet.
Ketika hendak berangkat, gadis itu bertemu dengan Lee Yool yang baru tiba di Korea tanpa tahu siapa pemuda itu sebenarnya. Yool yang adalah salah satu anggota kerajaan memutuskan untuk langsung datang ke istana, kehadirannya kotan disambut hangat oleh Ibu Suri dan semua orang, kecuali Permaisuri yang merasa waswas.
Di sekolah, Chae-kyoung akhirnya kehilangan kesabaran saat Shin menghinanya, namun tendangan kungfu malah membuatnya terjatuh. Belum hilang kekesalan (dan sakit-sakit ditubuhnya akibat jatuh), gadis itu harus mengambil langkah seribu karena kebiasaan mengenakan celana olahraga membuatnya harus berurusan dengan guru piket 'favorit'nya.
Ketika dikejar-kejar oleh sang guru piket, gadis itu bertemu dengan Yool (yang memutuskan untuk masuk ke sekolah yang sama dengan Shin), yang setengah takjub melihat gadis itu melepas celana olah raga didepannya dan kemudian pergi begitu saja.
Pertemuan kembali dengan Yool membuat Shin gembira, ia akhirnya mengaku kalau motifnya adalah memberi pelajaran pada keluarga kerajaan dengan menyetujui perjodohan, dan sedikit heran ketika sang sepupu menyebut Chae-kyoung sebagai gadis yang manis. Malamnya di istana, pemuda itu diperingati Permaisuri untuk berhati-hai pada Yool yang dicurigai mempunyai motif lain kembali ke Korea.
Hari pernikahan yang semakin dekat membuat Chae-kyoung resah, dan sebelum pergi, untuk terakhir kalinya ia tidur bersama ayah dan ibunya, yang merasa trenyuh melihat sikap putrinya yang masih kekanak-kanakan namun sudah harus menanggung beban keluarga.
Dengan berat, keesokan harinya mereka melepas Chae-kyoung yang tampil begitu cantik dengan pakaian tradisional dan siap dibawa ke istana untuk tinggal disana. Begitu masuk ke istana, Chae-kyoung langsung dipusingkan oleh tata-krama istana yang harus dipelajarinya melalui setumpuk buku.
Episode 4 :

Atas saran Yool, Shin mendatangi tempat Chae-kyoung berada, memberikan sejumlah hadiah), dan menuturkan sejumlah hal. Tentu saja yang diharapkan cuma satu : supaya gadis itu merasa terhibur.
Namun bukannya gembira, hati Chae-kyoung malah bertambah sedih. Pasalnya selain tahu semua itu bukan atas inisiatif Shin, pemuda itu malah menyatakan siap menceraikan diri gadis itu di masa depan bila semua tidak berjalan lancar.
Hari pernikahan yang ditunggu jutaan warga Korea akhirnya tiba, lengkap dengan segala atribut dan aturan kekaisaran. Saat kejadian bersejarah itu, Yool yang berada di ruangannya diminta untuk segera mengenakan pakaian tradisional, sementara Hyo-rin memasuki detik-detik akhir kompetisi balet.
Dengan pakaian biasa, Yool melihat upacara pernikahan dari kejauhan sebelum akhirnya keluar dari kerumunan dengan perasaan berkecamuk. Dari layar televisi, baik Ibu Suri maupun Permaisuri bisa bernapas lega mengingat meski persiapannya sangat pendek, upacara bisa berjalan dengan lancar.
Iring-iringan kereta yang dinaiki Shin dan Chae-kyoung akhirnya memasuki jalan-jalan di kota besar. Sudah tentu, kehadiran mereka, yang menaiki kereta kerajaan, dielu-elukan oleh penduduk Korea termasuk tiga sahabat Chae-kyoung di sekolah Lee Kang-hyeon, Kim Soon-young, dan Yoon Hae-soong.
Namun, ketiga gadis itu harus kecewa karena Chae-kyoung ternyata tidak melihat mereka. Di istana ketika kedua pengantin memberi hormat, terjadi insiden kecil ketika mahkota Chae-kyoung yang besar menimpa kepala orang didepannya.
Episode 5 :

Di luar negeri, Hyo-rin akhirnya mendapat tawaran beasiswa yang diidam-idamkannya, namun pikirannya berubah begitu melihat tayangan pernikahan Lee Shin dan Chae-kyoung. Setelah menenangkan diri, ia akhirnya menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk kembali ke Korea.
Menghadap Ibu Suri dan kedua orang tuanya bersama istri barunya, Shin dibuat kecewa karena keinginannya pindah dari istana utama ditentang. Dengan wajah kesal, ia berdiri dan menarik Chae-kyoung keluar.
Rupanya, itu adalah strategi pria itu agar kemauannya dituruti. Begitu Shin pergi, kedua orang tuanya mulai saling menyalahkan. Tidak habis pikir dengan sikap Shin, Chae-kyoung yang baru saja hendak bersantai dikamar barunya harus menahan sedih karena lagi-lagi diminta untuk belajar.
Hidup barunya sebagai anggota kerajaan sendiri juga tidak mudah, karena kali ini ia datang ke sekolah dengan kawalan. Begitu sampai, Chae-kyoung bertemu dengan Yool yang mengembalikan celana olah raga gadis itu.
Tidak sadar kalau pria itu adalah sepupu Shin, dengan cepat Chae-kyoung akrab dengan Yool yang mau mendengar keluh-kesahnya karena diacuhkan oleh teman-teman sekelas. Tak jauh dari sana, Shin berpapasan dengan Hyo-rin yang kembali ke sekolah. Namun, nampaknya usaha gadis itu untuk kembali mendapatkan cinta Shin sia-sia.
Siapa sangka, semua itu ternyata bagian dari rencana teman-teman sekelasnya untuk mengerjai Chae-kyoung. Hidupnya benar-benar bagai seorang putri, saat pulang ia langsung ditempel para pengawal. Yool yang mengantar hanya bisa tersenyum, meski dalam hatinya merasa sakit karena tahu betul posisi Shin seharusnya menjadi milik pemuda itu.
Episode 6 :

Chae-kyoung mulai merasakan penderitaan sebagai keluarga kerajaan yang hidupnya benar-benar terjadwal, apalagi ia juga harus berulang-ulang menghapalkan puisi kuno. Begitu mendapat kesempatan untuk melarikan diri (dengan alasan panggilan dari Shin), gadis itu langsung kabur dari ruang kelas diiringi tatapan kesal sang guru.
Kesepian berada di kamar sendirian, Chae-kyoung memutuskan untuk menelepon keluarganya. Namun entah kenapa, hati gadis itu masih merasa kosong dan sepi. Ketika berjalan keluar, ia melihat Shin memeluk boneka dengan sedih.
Dengan cepat gadis itu langsung menduga kalau hal itu disebabkan karena sang suami tidak menikah dengan wanita yang dicintai. Sudah tentu, itu membuat Chae-kyoung makin sedih. Semakin lama tinggal di istana, Chae-kyoung semakin merasa hidupnya semakin kesepian karena tidak ada teman untuk berbagi.
Siapa sangka, Chae-kyoung malah mendapat 'bala bantuan' tak terduga yang membuat suasana hatinya di istana lebih ceria : Lee Yool. Mengenali pemuda itu sebagai rekan satu kelas, gadis itu terkaget-kaget saat tahu Yool ternyata adalah anggota keluarga kerajaan.
Berkat pria yang punya nama lain Pangeran Li Seong tersebut, ditambah kehangatan Kaisar dan para petinggi istana lainnya, Chae-kyoung mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya yang penuh aturan. Tidak hanya itu, ia juga merasa bahwa kebudayaan didalam kerajaan sangat menarik.
Episode 7 :

Tidak terasa hari ulang tahun Shin semakin dekat dan sebagai istri yang baik, Chae-kyoung berniat mempersiapkan yang terbaik supaya pemuda itu senang sekaligus tidak merasa sedih lagi. Tapi lagi-lagi, rencananya tidak berjalan dengan mulus.
Pasalnya, pesta yang sudah dirancang tersebut ternyata dihadiri oleh para sahabat pria Shin yang sudah lama tidak menyukainya. Seolah penderitaannya belum lengkap, belakangan muncul satu sosok lagi yang sama sekali tidak diharapkannya : Hyo-rin.
Satu-satunya yang menghibur Chae-kyoung adalah kehadiran Yool di pesta, sehingga ia merasa tidak sendirian. Namun begitu melihat sang istri memiliki hubungan akrab dengan sepupunya, diam-diam Shin mulai dibakar rasa cemburu.
Namun seperti layaknya seorang pangeran, Shin tidak mau menunjukkannya secara terang-terangan dan malah menyindir Chae-kyoung dengan berbagai cara. Sudah tentu, hal itu membuat sang istri marah besar dan bisa ditebak : keduanya kembali bertengkar hebat.
Tidak sadar kalau Shin cemburu, hubungan Chae-kyoung dengan Yool sendiri makin akrab, bahkan pemuda itu mengajarkannya sebuah puisi, sementara gadis itu mengajari sepupu sang suami berbagai cara untuk mengelabuhi guru di sekolah. Siapa sangka, hal tersebut malah membantu Chae-kyoung saat berhadapan dengan Ibu Suri, yang langsung memuji kemajuan pesatnya.
Episode 8 :

Masalah kerajaan ternyata berdampak negatif pada popularitas Shin sebagai putra mahkota, terbukti ketika ia dilempari telur saat hadir ke peresmian sebuah museum. Hal itu sudah tentu membuatnya dan Chae-kyoung, yang sempat berusaha melindungi namun tidak berhasil, sedih bukan main.
Melihat kejadian itu, Yool berusaha menghibur Chae-kyoung dengan menggenggam tangan gadis itu. Hal tersebut dilihat oleh Shin yang langsung marah-marah, Chae-kyoung sudah tentu kaget dan langsung memeluknya sambil menangis.
Di tempat lain, Selir Hye-jong yang tak lain adalah ibu Yool akhirnya memulai tahap pertama rencananya dengan membuka sebuah tempat kebugaran yoga. Begitu tahu Hyo-rin punya hubungan dengan Shin, dengan licik ia berusaha memanfaatkan gadis itu supaya bisa kembali merebut tahta kerajaan.
Tidak hanya itu, dengan berani Selir Hye-jong juga datang ke pesta keluarga kerajaan. Meski kaget, Ibu Suri merasa sangat senang karena merasa keluarganya kini telah utuh lagi. Ia tidak sadar akan rencana sang menantu, yang seolah semakin mendapat peluang ketika mendengar pernikahan Shin dan Chae-kyoung dilaksanakan karena kondisi kesehatan Kaisar.
Episode 9 :

Tidak kehabisan akal, Chae-kyoung membuat boneka dimana kedua sisinya menampilkan wajah Shin yang merengut dan tersenyum. Sikapnya itu malah membuat sang suami geleng-geleng, dan sekali lagi gadis itu merasa terhina oleh ucapan ketus Shin.
Sudah tentu, kemarahan tersebut dilampiaskannya pada boneka malang itu. Paginya, Chae-kyoung mendapat kejutan ketika Ibu Suri, yang tidak bisa menahan senyum melihat tingkah gadis itu, memperbolehkannya untuk pulang ke rumah orang tuanya.
Kegembiraannya semakin bertambah saat tahu semua itu adalah ide Shin, dan dan dengan gembira menggandeng tangan pemuda itu. Adegan tersebut dilihat oleh Yool, yang hanya bisa termangu. Tapi tinggal di rumah orang tua Chae-kyoung ternyata tidak semudah yang diperkirakan, mengingat kebiasaan yang bertolak belakang dengan istana.
Yang membuat semuanya terkejut, ternyata Shin meminta kamar yang sama dengan Chae-kyoung. Keruan saja gadis itu sebal, apalagi ternyata semua itu dilakukan Shin untuk menjahilinya. Keduanya kembali bertengkar dan saling berebut tempat tidur.
Meski jengkel karena harus menatap punggung Shin, diam-diam Chae-kyoung mendapat perasaan aneh yang seolah membuatnya tidak sungkan lagi berada bersama pemuda itu. Lamunan tersebut akhirnya membuatnya tertidur, dan ketika Shin terbangun, ia kaget ketika merasakan punggungnya basah. Rupanya, sang istri tertidur sambil bersender padanya dan tanpa sadar mengeluarkan air liur.
Bingung harus melakukan apa, kedua orang tua Chae-kyoung sepakat untuk mengantarkan air minum ke kamar Shin dan sangat kaget saat melihat sang putri tidur pulas sambil berpelukan dengan Shin. Mereka akhirnya sepakat kalau keduanya harus dipisahkan, dan Chae-kyoung yang malang harus merelakan dirinya tidur di lantai gara-gara kalah suit.
Episode 10 :

Tidak cuma salah tingkah, jantung Chae-kyoung berdetak lebih cepat setiap melihat punggung Shin. Ia akhirnya tidak bisa menahan rasa penasaran, dan memeluk pria itu dari belakang untuk merasakan punggung sang suami dengan ekspresi lucu.
Hubungan Hyo-rin dan Putri Hye-jong semakin dekat, dan melihat gadis itu berada dalam keadaan bimbang, ibunda Yool tersebut menceritakan kisah cinta segitiga Pangeran Charles-Putri Diana-Camilla Martin. Keruan saja semua itu menginspirasi Hyo-rin untuk berjuang merebut cinta Shin, apalagi ia merasa Chae-kyoung tidak pantas untuk pria itu.
Keakraban Shin dengan keluarga sang istri semakin menjadi, ia mulai terkesan dengan kehidupan orang biasa dan mulai terpikat dengan kesederhanaan dan keluguan sikap Chae-kyoung. Sambil tersenyum, ia menatap gadis itu dengan perasaan berbeda saat Chae-kyoung bercanda dengan keluarganya.
Namun, masa-masa bahagia tersebut harus berakhir karena mereka harus pulang ke istana. Kembalinya Shin dan Chae-kyoung disambut gembira penghuni istana, namun tidak demikian bagi keduanya yang sudah terlanjur terbiasa tidur bersama.
Sama-sama tidak bisa tidur, Shin dan Chae-kyoung mengobrol dan mengutarakan perasaan mengenai kejadian dirumah orang tua gadis itu. Bahkan, Shin langsung menyodorkan punggungnya untuk dipeluk lagi. Chae-kyoung yang terlanjur geregetan mulai beraksi namun semua buyar berkat kemunculan kepala pelayan.
Sekembali ke istana, Shin mulai merasa kehilangan berada di tengah kehangatan sebuah keluarga, apalagi sang ibu yang terus menekankan supaya pria itu bersikap layaknya seorang calon kaisar (bahkan menolak dipanggil Ibu). Melihat Shin muram, Chae-kyoung langsung berusaha menghibur dengan tingkahnya yang kocak.
Ulah Chae-kyoung memang kerap tidak terduga, ia berani melakukan hal yang dianggap tabu di istana seperti mengendarai sepeda. Bahkan, gadis itu sukses 'menghasut' kepala pelayan untuk mencoba mengendarai sepeda, yang malah membuat leher pria malang itu patah karena tidak bisa mengendalikan lajunya.
Episode 11 :

Cara yang digunakan cukup berani : menjalin hubungan akrab dengan Chae-kyoung. Gadis itu mengajak istri pria yang dicintainya itu untuk datang ke sebuah acara kumpul-kumpul, tepat pada saat Chae-kyoung dan Shin nyaris terlibat adegan mesra.
Bahkan, gadis itu berusaha mengajak Yool bekerja sama dengan alasan apabila Shin bisa mencapai niatnya untuk keluar dari istana, maka pernikahannya (yang dianggap tidak bahagia) dengan Chae-kyoung bisa diakhiri. Yool sendiri tahu akan maksud tersembunyi Hyo-rin, dan hanya tersenyum simpul.
Permaisuri mulai dibuat panik setelah mendengar Hye-jong datang menjenguk Ibu Suri bersama putranya Yool, ia kuatir sang ibu mertua yang berhati baik bakal dipengaruhi. Saat bermain olah raga semacam golf, dengan hati-hati wanita itu mengungkapkan pendapatnya.
Ketika sedang berjalan, Chae-kyoung terkejut melihat Shin dan Yool jatuh secara berbarengan dari atas kuda. Melihat banyaknya pengawal yang mengerubungi sang suami, ia berinisiatif membantu Yool yang diacuhkan. Sikapnya tersebut malah disalahartikan oleh Shin, yang menganggap Chae-kyoung lebih memperhatikan sang sepupu dibanding dirinya.
Chae-kyoung yang tidak sadar apa yang terjadi dengan santainya melenggang masuk kekamar Shin, dan menemukan pria itu berada di kamar tempat mencetak foto. Dengan suara tinggi, Shin langsung mengusirnya sehingga gadis itu sampai berlari keluar.
Sikap dingin Shin terus berlanjut, dengan terang-terangan ia menolak ketika Kaisar meminta Chae-kyoung menemaninya melakukan kunjungan kenegaraan ke Thailand dengan alasan gadis itu telah berulang kali absen di pelajarannya. Ditinggal sendirian di Korea, Chae-kyoung terus memikirkan Shin dan mulai menduga kalau pria itu marah karena kedekatannya dengan Yool.
Kepergian Shin membuat Chae-kyoung sedih, hal itu terlihat oleh Yool. Belakangan, pemuda itu nekat memberitahu ibunya kalau ia menyukai istri sepupunya Shin, mengatakan bahwa seharusnya Chae-kyoung adalah istrinya.
Episode 12 :

Chae-kyoung kembali berulah di istana, dan kali ini korbannya adalah mobil tua pemberian Ibu Suri. Sudah tentu ia sangat ketakutan saat tahu nenek sang suami ada ditempatnya, namun di luar dugaan Ibu Suri tidak marah dan malah memberitahu gadis itu soal perkataan Shin tentang dirinya.
Gemas karena teleponnya tidak juga dibalas, tanpa sengaja Chae-kyoung mendengar percakapan beberapa teman sekolah yang membicarakan keburukannya dan mulai merasa sedih lagi. Pada saat yang sama, Shin yang mulai bosan dengan acara protokoler terkejut melihat Hyo-rin ternyata juga ada di Thailand.
Tanpa sepengetahuan para pengawal, Shin menyelinap keluar dan bertemu Hyo-rin di taman hotel. Ketika berbicara berdua, perasaan pria itu mulai tidak keruan mendengar penuturan Hyo-rin yang mengaku menderita setiap kali melihat kemunculan Shin di televisi. Dengan cepat pria itu menarik tangan Hyo-rin, dan mengajaknya pergi berdua menyusuri kota.
Shin dan Hyo-rin memang tidak beruntung, saat berada didalam kendaraan umum ternyata wartawan terus mengikuti dan mengambil gambar keduanya. Kepergian Shin belakangan diketahui oleh staf istana, yang langsung mengabarkan pada Permaisuri.
Keadaan sempat 'memanas' ketika demi menghindari kejaran wartawan, Shin dan Hyo-rin menyewa sebuah kamar. Belakangan saat perjalanan, gadis itu mengaku kalau selama ini hidup dengan mengenakan topeng dan lega karena sudah mulai bisa melepaskannya.
Episode 13 :

Shin diminta hadir untuk menghadiri acara kenegaraan di Thailand, padahal perjalanan cukup jauh sementara waktu semakin mendesak. Selain menggunakan motor, pemuda itu akhirnya harus menyiasati hambatan lalu-lintas (dan pesta rakyat) dengan perahu untuk sampai ke tempat tujuan.
Di Korea, kepulangan Chae-kyoung bersama Yool disambut oleh kemarahan Permaisuri, gadis itu bahkan dihukum tidak boleh keluar dari istana tanpa sepengetahuan ibu Shin tersebut. Namun begitu sampai dikamarnya, ia mendapat kejutan : ibu, ayah, dan adiknya telah menunggu disana.
Menghabiskan waktu bersama Chae-kyoung membuat Yool sadar apa yang diinginkannya : menjadikan gadis itu sebagai istrinya. Setelah meminta pada sang ibu untuk memenuhi ambisinya menjadi Kaisar menggantikan Shin, pemuda itu mendapat kesempatan ketika Chae-kyoung memintanya untuk menemani bertemu dengan Pangeran William dari Inggris.
Ketika tamu agung tersebut tiba, giliran Chae-kyoung yang dibuat terkaget-kaget saat tahu Pangeran William dan Yool ternyata telah mengenal satu sama lain dengan akrab. Namun ditengah kesibukannya menemani tamu negara, pikiran Chae-kyoung terus tertuju pada Shin, yang disaat sama juga berusaha menghubungi gadis itu namun terhambat oleh harga dirinya yang tinggi.
Begitu hari yang melelahkan itu selesai, Chae-kyoung tak henti-hentinya berterima kasih pada Yool yang telah membantunya. Siapa sangka, pemuda itu malah membeberkan perasaannya terhadap Chae-kyoung, dan mengatakan bahwa kalau tidak ada kejadian 14 tahun silam, seharusnya dialah yang menjadi suami gadis itu.
Karena kelelahan, Chae-kyoung akhirnya jatuh sakit dan harus ditunggui oleh para pelayan. Saat bangun ia dibuat terkejut oleh Shin yang ternyata telah pulang, kekesalannya karena tidak dihuungi pria itu mencair saat sang suami secara tersirat meminta maaf dan memeluknya.
Setelah kembali ke Korea, Hyo-rin masih diliputi kekalutan dan meminta Hwa-jong ibu Yool untuk menceritakan tentang kisah Camilla yang belakangan menjadi istri Pangeran Charles. Oleh sahabatnya, ia diingatkan untuk tidak membuat hidupnya rumit dengan menjadi orang ketiga diantara Shin dan Chae-kyoung.
Episode 14 :

Melihat Yool memeluk Chae-kyoung, Shin langsung naik pitam, menarik sang istri dan memarahi pria itu. Namun, ucapannya saat berdua malah membuat Chae-kyoung tersinggung. Di sekolah, Yool kembali menegaskan perasaannya sehingga Chae-kyoung makin merasa tidak enak.
Di sekolah, berita tentang Hyo-rin yang menjadi orang ketiga terdengar oleh teman-teman Chae-kyoung, yang langsung melabrak gadis itu. Untungnya sebelum terjadi hal yang tidak mengenakkan, pertikaian itu bisa dicegah. Dari pembicaraan Hyo-rin, Chae-kyoung akhirnya mulai mengetahui rahasia yang dipendam sang rival.
Mulai merasa tidak nyaman dengan sikap Yool, Chae-kyoung mendapat pukulan baru ketika kembali di istana. Di kamarnya, ia mendapati foto-foto Shin saat di Thailand termasuk saat pria itu dicium Hyo-rin. Sudah tentu perasaannya hancur, sementara Permaisuri langsung naik pitam karena merasa ada penyusul didalam istana.
Beruntung, pria itu dibela oleh sang kakak Putri Hwan-yeong yang menyebut bahwa ciuman seperti itu adalah hal yang biasa dan menduga ada pihak ketiga yang bermain dibalik semua itu. Gara-gara kejadian itu, Chae-kyoung makin sering termenung.
Melihat kemuraman gadis itu, Yool berusaha menghibur dan hubungan mereka secara perlahan mulai membaik. Untuk mengubah keadaan, ia mengajak gadis itu kabur dari sekolah dan di pinggir sebuah sungai, Chae-kyoung menumpahkan kekesalannya sambil menangis.
Kepergian Chae-kyoung dan Yool terlihat oleh Shin, yang pikirannya langsung kacau. Chae-kyoung sendiri sengaja mematikan ponselnya untuk bersenang-senang sendirian merasakan hawa kebebasan (meski identitasnya sempat dikenali beberapa orang), sehingga para pegawai istana kuatir.
Ketika masuk kekamar gadis itu, Shin melihat fotonya bersama Hyo-rin dan sadar apa yang membuat sikap Chae-kyoung berubah drastis. Berpacu dengan Yool, pria itu mencari sang istri di setiap sudut kota. Yang paling terpukul adalah Hyo-rin, yang kecewa melihat Shin begitu kuatir akan keadaan Chae-kyoung.
Episode 15 :

Permintaan tersebut kontan membuat Chae-kyoung marah, ia memaki Shin sebagai orang yang tidak berperasaan. Namun apa yang dilakukan pria itu selanjutnya membuatnya kaget, sang suami memeluknya dan menyebut sulit untuk bertahan hidup tanpa Chae-kyoung.
Berita perkelahian Shin dan Yool akhirnya sampai ke telinga Permaisuri, dan seperti yang telah diduga kesempatan itu digunakan oleh Putri Hye-jong untuk menekan pihak istana. Yang cukup mengagetkan, berita tersebut dengan cepat tersebar di internet lengkap dengan foto saat terjadi pemukulan. Bisa ditebak siapa dalang dari semua itu.
Begitu Kaisar mendengar, ia langsung memanggil Shin dan memarahinya namun di luar dugaan sang putra mahkota mampu membalas sehingga pria yang sedang sakit-sakitan itu hanya bisa terdiam. Yang kocak adalah keluarga Chae-kyoung, yang sempat membayangkan Shin melakukan kekerasan pada anaknya setelah melihat foto-foto pemukulan tersebut.
Untuk meredam gosip, Putri Hyem-yeong mengusulkan supaya Shin dan chae-kyoung tampil dalam sebuah acara yang juga dihadiri dubes negara asing. Seperti yang diduga, keduanya langsung jadi buruan wartawan. Langkah yang diambil SHin cukup jitu : ia memeluk Chae-kyoung dan mencium pipinya.
Strategi tersebut ternyata cukup ampuh untuk meredam gosip yang beredar. Belakangan, Putri Hyem-yeong juga mengusulkan untuk mengadakan malam malam bersama yang juga dihadiri oleh Putri Hye-jong dan Yool. Suasana sempat berlangsung kaku, sampai Ibu Suri meminta supaya Yool segera menikah.
Sikap Yool yang dingin berubah ketika Chae-kyoung mendapat sedikit 'masalah' saat makan, semua langsung sadar makna semua itu. Masih belum puas, pemuda itu kembali memberikan komentar yang cukup mengagetkan saat sesi minum teh mengenai kerajaan, namun untungnya Raja cukup arif dalam memberi tanggapan.
Episode 16 :

Menginap di tempat peristirahatan kerajaan, Chae-kyoung yang kelaparan merengek supaya Shin membuatkan makanan untuknya. Sambil makan, Shin akhirnya mengaku kalau perjalanan itu dilakukan demi sang istri, karena ia tidak ingin mereka berpisah.
Setelah kembali ke istana, Chae-kyoung sempat protes karena Shin menunjukkan foto-fotonya dalam pose 'ajaib' didepan Kepala Pelayan. Meski begitu ia merasa gembira, karena sang suami telah menyatakan cintanya sekaligus menegaskan kalau tidak ada apa-apa antara Shin dengan Hyo-rin.
Di tempat lain, Hyo-rin kembali ke tempat dimana dirinya dan Shin pernah menjalin kenangan. Hetinya terasa sakit mendengar penuturan sang pangeran yang mengaku memang mencintai Chae-kyoung, dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggak sejumlah pil. Beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan.
Namun, tindakan itu kontan membuat Shin dan Chae-kyoung, yang merasa bersalah, cukup terpukul. Yang cukup mengejutkan adalah komentar Yoo, yang meminta gadis itu untuk menyerahkan posisi pendamping Shin pada Hyo-rin dan menyebut kalau pada akhirnya rivalnya itu yang bakal menang.
Kontan, Chae-kyoung yang semula telah yakin kalau Shin mencintainya mulai gamang lagi. Belakangan, ia memutuskan untuk mengunjungi Hyo-rin di rumah sakit namun kehadirannya ditolak gadis itu. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Putri Hye-jong, ia terus menghasut Hyo-rin dengan ucapan-ucapannya.
Kabar usaha bunuh diri Hyo-rin, yang menjadi berita utama surat kabar, sampai ke pihak kerajaan dan bisa ditebak, Raja langsung marah besar karena menganggap Shin-lah penyebab semua itu. Usaha Putri Hyeon-yeong untuk membela adiknya sia-sia, bahkan Chae-kyoung sekalipun tidak bisa menentramkan hati putra mahkota itu.
Episode 17 :

Masih merasa tidak tenang, Shin mengunjungi tiga rekannya di sebuah diskotik. Siapa sangka, disana salah seorang rekannya Kang-in nyaris saja memukul sang putra mahkota karena dianggap menyakiti Hyo-rin. Lebih apes lagi, belakangan para sahabatnya itu terlibat perkelahian dengan kelompok lain.
Akibat kejadian itu, mau tidak mau nama Shin kembali terlibat sehingga nama baik keluarga kerajaan makin terancam. Berita itu akhirnya terdengar oleh Putri Hye-jong, yang langsung tersenyum gembira karena tidak menyangka bahwa setelah 'kehilangan' Hyo-rin, ia punya kesempatan lain untuk menyerang Shin.
Dipanggil ke istana oleh Permaisuri, dalam perjalanan pulang Hyo-rin sempat bertemu dengan Chae-kyoung. Di istana, Putri Hye-jong berpura-pura merasa prihatin tentang masalah Shin didepan Ibu Suri, namun langsung terdiam mendengar ucapan sang ibu mertua yang mengaku percaya penuh pada putra mahkota.
Usaha Putri Hye-jong untuk menjatuhkan pihak kerajaan makin sulit karena ketika ditemui, Hyo-rin mengaku bakal bertanggung jawab atas semua perbuatannya dan tidak akan lagi menyusahkan Shin. Sementara itu di tempat lain, hubungan Shin dan Chae-kyoung kembali 'menghangat', pemuda itu marah-marah sekaligus ketakutan setengah mati saat mengajari istrinya mengemudikan mobil baru.
Karena kesibukan masing-masing, hari ultah Yool dilupakan oleh pihak kerajaan sehingga mereka merasa bersalah. Sambil tersenyum, pemuda itu meminta ijin pada Ibu Suri untuk boleh mengundang pasangan Shin dan Chae-kyoung serta beberapa rekannya di sekolah untuk berpelesir bersama. Dari raut wajahnya, terlihat benar Shin sama sekali tidak ingin ikut.
Ternyata, acara tersebut juga dihadiri oleh Hyo-rin. Wajah ketiga sahabat Chae-kyoung langsung berubah saat tahu gadis itu yang bakal menyetir, dan apa yang mereka takutkan benar-benar jadi kenyataan. Menyetir dengan sangat pelan dan tidak lancar, mobil Chae-kyoung terlambat tiga jam sampai di tempat tujuan diiringi oleh rasa mual beberapa sahabatnya yang duduk di kursi belakang.
Episode 18 :

Di istana, Putri Hye-jong berpura-pura merasa prihatin tentang masalah Shin didepan Ibu Suri, namun langsung terdiam mendengar ucapan sang ibu mertua yang mengaku percaya penuh pada putra mahkota.
Usaha Putri Hye-jong untuk menjatuhkan pihak kerajaan makin sulit karena ketika ditemui, Hyo-rin mengaku bakal bertanggung jawab atas semua perbuatannya dan tidak akan lagi menyusahkan Shin. Sementara itu di tempat lain, hubungan Shin dan Chae-kyoung kembali 'menghangat', pemuda itu marah-marah sekaligus ketakutan setengah mati saat mengajari istrinya mengemudikan mobil baru.
Karena kesibukan masing-masing, hari ultah Yool dilupakan oleh pihak kerajaan sehingga mereka merasa bersalah. Sambil tersenyum, pemuda itu meminta ijin pada Ibu Suri untuk boleh mengundang pasangan Shin dan Chae-kyoung serta beberapa rekannya di sekolah untuk berpelesir bersama. Dari raut wajahnya, terlihat benar Shin sama sekali tidak ingin ikut.
Ternyata, acara tersebut juga dihadiri oleh Hyo-rin. Wajah ketiga sahabat Chae-kyoung langsung berubah saat tahu gadis itu yang bakal menyetir, dan apa yang mereka takutkan benar-benar jadi kenyataan. Menyetir dengan sangat pelan dan tidak lancar, mobil Chae-kyoung terlambat tiga jam sampai di tempat tujuan diiringi oleh rasa mual beberapa sahabatnya yang duduk di kursi belakang.
Tidur di kamar yang sama, kemesraan Chae-kyoung dan Shin membuat semua yang melihat merasa iri, terlebih-lebih Yool yang hatinya serasa diiris-iris. Ditambah lagi, sebuah kejadian dimana gadis itu tanpa sengaja melihat sang suami berganti pakaian alias tanpa busana.
Keruan saja, Chae-kyoung yang bersembunyi di lemari kebingungan karena meski ingin keluar, ia tidak mau berpapasan dengan Shin yang tidak mengenakan sehelai pakaian pun. Diam-diam, didalam benaknya muncul sebuah perasaan yang sulit dijelaskan.
Episode 19 :

Pergolakan terjadi diantara para petinggi kerajaan, yang menganggap sikap Lee Shin yang terus membuat skandal sangat memalukan dan menganggap Yool yang lebih pantas jadi putra mahkota. Bahkan, Raja sendiri sempat berpikir demikian.
Di penginapan keisengan Chae-kyoung kembali memakan korban : dirinya sendiri. Sengaja mengambil gambar ketika dirinya mengerjai Shin, siapa sangka sang suami justru malah membalikkan keadaan dengan merekam adegan saat dirinya mencium gadis itu yang tertidur. Keruan saja, Chae-kyoung malu sekali ketika mempertontonkan video itu pada teman-temannya.
Perayaan ultah Yool berlangsung meriah dengan diwarnai pesta topeng dan kue yang dibuat sendiri oleh Chae-kyoung. Keadaan sempat berjalan normal, sampai Hyo-rin membahas soal alergi yang biasa diderita Shin dan membuat Chae-kyoung cemburu campur kesal.
Merasa ada orang yang lebih mengerti Shin dibanding dirinya, keruan saja Chae-kyoung merasa sedih. Apalagi, belakangan ia mendengar pembicaraan keduanya seputar belajar ke luar negeri bersama. Chae-kyoung tidak tahu bahwa setelah ia pergi, Shin melanjutkan kalimatnya bahwa ia berharap bisa melakukannya bersama sang istri.
Saat hendak menolong Chae-kyoung, Yool terjatuh sehingga tangannya berdarah. Istri putra mahkota itu langsung bertindak cepat untuk mengobati luka tersebut. Sebagai hadiah, Yool mencium kening Chae-kyoung. Apes baginya, kejadian tersebut terlihat oleh Shin, yang langsung menarik Chae-kyoung pergi.
Episode 20 :

Ketika kembali ke istana, Shin, Chae-kyoung dan Yool menghadap Ibu Suri. Rupanya wanita bijak itu sudah merasakan hawa permusuhan diantara kedua pria itu, dan menasehati mereka untuk bisa melupakan perbedaan karena kelak harus bekerja sama demi kerajaan.
Sementara itu, di dunia luar mulai beredar kabar tidak mengenakkan tentang diri Chae-kyoung terutama tentang kedua orang tuanya yang dianggap memanfaatkan posisi putrinya sebagai anggota kerajaan untuk meraup harta. Gosip tersebut akhirnya sampai ke telinga gadis itu saat ia berada di sekolah, sehingga hatinya makin sedih.
Ketika sedang berkeluh-kesah pada Yool, tanpa sengaja Chae-kyoung melihat Shin mendatangi tempat Hyo-rin berlatih balet. Salah paham kembali terjadi, padahal sang putra mahkota hanya ingin mengembalikan sejumlah barang milik sang rival. Sebelum berpisah, Hyo-rin menyarankan supaya Shin mengakui perasaannya di depan sang istri.
Meski berat, terutama karena tingkah lakunya membuat sejumlah pelayan istana cekikikan, Shin berusaha mencari keberadaan Chae-kyoung. Ketika masuk ke loteng, tanpa sengaja ia menemukan sebuah buku dimana didalamnya terdapat foto Kaisar bersama Putri Hye-jong...........berikut surat cinta yang ditulis oleh sang ayah.
Bisa dibayangkan bagaimana kusutnya perasaan Shin saat mengetahui fakta baru tersebut, bahkan ia sempat menemui Putri Hye-jong namun urung untuk membuka rahasia tersebut. Hawa permusuhan juga mulai mengental di pihak Ratu dan Yoo, yang untuk pertama kalinya berkonfrontasi secara terbuka.
Episode 21 :

Kejadian tersebut akhirnya diketahui Ratu, yang langsung marah besar karena Chae-kyoung tidak mengindahkan peraturan istana. Kontan saja, Chae-kyoung makin merasa tertekan apalagi Shin kembali menuduhnya dengan kalimat yang menyakitkan hati.
Ketika sedang merenungi nasibnya di sebuah dermaga bersama Yool, ia kembali ketiban apes ketika mobil yang dikendarainya hilang sehingga menjadi urusan pihak berwajib. Saat masuk ke kamar Chae-kyoung, Shin marah-marah sambil menunjukkan surat kabar yang memuat foto gadis itu saat dicium oleh Yool.
Seperti yang bisa ditebak, berita antara Chae-kyoung dan Yool langsung jadi pembicaraan hangat di masyarakat. Meski baik Chae-kyoung, Shin, dan Yool (oleh ibunya) sudah dimarahi, pihak kerajaan sadar bahwa hal ini hanya akan menjadi bom waktu yang siap meledak setiap saat.
Yool sendiri di hadapan Putri Hye-jong ngotot bakal mengejar Chae-kyoung seandainya gadis itu bercerai dengan Shin, dan siap meninggalkan kerajaan. Tidak ingin putranya gegabah, mantan permaisuri kerajaan itu pelan-pelan mulai membuka tabir masa lalu dimana ia harus meninggalkan orang yang sangat dicintai demi kedudukan.
Belakangan, Permaisuri akhirnya tahu bahwa pria di foto Chae-kyoung adalah Yool dan langsung mendamprat gadis itu habis-habisan. Shin sendiri berusaha meredam kemarahan sang ibu namun sia-sia, bahkan keinginannya untuk menghibur sang istri juga ditolak.

Episode 22 :

Di saat yang sama, Shin merencanakan aksi balasan dengan membongkar istana tempat ayahnya dan Putri Hye-jong dulu memadu kasih. Keruan saja ibunda Yool itu marah besar, dan langsung menampar sang putra mahkota yang terang-terangan menyindirnya sebagai wanita kotor.
Keadaan semakin rumit ketika Shin menyela pembicaraan Chae-kyoung dan kedua orang tuanya yang datang berkunjung, sehingga perasaan gadis (yang sedang sedih) makin tidak keruan. Tetap ngotot ingin meninggalkan istana, Chae-kyoung kaget mendengar Shin menyebut dirinya siap melepas semua yang dimiliki demi sang istri.
Pembicaraan keduanya terhenti oleh telepon yang mengingatkan Shin akan rencana keberangkatan Hyo-rin. Atas 'ijin' Chae-kyoung, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk pergi ke bandara demi mengantar kepergian Hyo-rin.
Ketika Shin pergi mengantar kepergian Hyo-rin, Chae-kyoung ditemui oleh Putri Hye-jong. Dengan dalih memberi nasehat, rupanya wanita licik itu berusaha mempengaruhi Chae-kyoung untuk bercerai dengan tujuan membalas sekaligus memberi pukulan terakhir pada Shin yang telah berani menentangnya.
Wawancara dengan pihak televisi MBC akhirnya digelar demi menjernihkan semua masalah, dan rupanya Shin telah tahu apa yang diminta Yool dari Chae-kyoung. Memohon supaya gadis itu tidak menyampaikan keinginan bercerai, di hadapan pemirsa Shin menyatakan kalau dirinya dan sang istri saling mencintai satu sama lain.
Ucapan Chae-kyoung tentang perceraian nyaris saja membuat heboh, beruntung Shin mampu mengatasinya. Namun apa yang sudah terlanjur diucapkan membuat keluarga kerajaan kaget, terutama Kaisar yang marah besar terhadap menantunya yang dianggap lancang tersebut.
Ketika dipanggil, Shin secara mengejutkan membela Chae-kyoung di hadapan sang ayah. Setelah keluar dari ruangan, pria itu mendekap kedua tangan Chae-kyoung. Untuk pertama kalinya di hadapan sang istri, putra mahkota menitikkan perasaan saat menyatakan perasaan yang sesungguhnya.
Episode 23 :

Apa yang diungkapkan oleh penyidik istana lebih mengejutkan, Shin disebut sebagai tersangka utama pelaku kebakaran karena alibinya soal pesan singkat yang dikirim Chae-kyoung tidak terbukti. Belakangan, terungkap bahwa biang keladi semuanya adalah Putri Hye-jong.
Ungkapan wanita culas itu yang menyebut bahwa kebakaran bisa membuat Shin dicopot dari jabatannya kontak membuat Yool curiga, ia mulai menyelidiki kejadian yang diduga didalangi sang ibu. Sementara itu, Chae-kyoung yang sedih melihat Shin begitu terpukul berusaha menghiburnya.
Siapa sangka, pria itu dengan suara sendu berani memohon supaya sang istri mau tetap berada disampingnya. Dengan perasaan terharu, Chae-kyoung langsung memeluk Shin.............dan keduanya saling berciuman. Setelah sekian lama, mereka akhirnya bisa bersama, dan Shin langsung terhibur oleh sikap ceria gadis itu.
Keakraban Shin dan Chae-kyoung, kali ini untuk selamanya, membuat Yool benar-benar patah hati. Namun ditengah kesedihannya, Ibu Suri berusaha menghibur dan menyebut bahwa apa yang dirasakannya bakal berlalu seiring dengan waktu. Belakangan, pemuda itu menangkap basah Putri Hye-jong saat berbicara secara rahasia.
Untuk mengatasi kemelut, Raja dan Ratu sempat menawarkan untuk mengirim Shin ke luar negeri namun pria itu punya rencana lain. Satu hal positif yang muncul berkat kejadian kebakaran, Shin berubah dan berani menyatakan perasaannya secara terang-terangan pada Chae-kyoung, yang sudah tentu membuat gadis itu senang.
Diberitahu kalau posisi Shin semakin genting, Chae-kyoung langsung menyanggupi saat diminta untuk mau 'mengungsi' ke luar negeri. Begitu diberitahu, Shin tidak bisa menahan emosinya dan menangis tersedu-sedu di pelukan sang istri, yang juga mencucurkan air mata.
Episode 24 :

Menjelang kepergiannya, Shin sempat bertarung anggar dengan Yool dan setelah selesai, ia menyerahkan surat rahasia peninggalan Kaisar dan Ratu Hye-jong pada sang sepupu. Rupanya, Shin sadar kalau Yool bukan dalang sesungguhnya dibalik peristiwa kebakaran.
Begitu membaca surat tersebut, hati Yool remuk. Ia langsung sang ibu dan sambil menangis kecewa, menumpahkan kekecewaannya. Sekarang pria itu sadar kenapa dirinya jatuh cinta namun gagal memiliki Chae-kyoung, semua itu adalah karena karma.
Keesokan harinya setelah berbicara dengan Yool, Chae-kyoung melihat Shin masuk ke dalam mobil dan berlari mengejar dari belakang. Rupanya, sang suami melihat, memerintahkan mobil untuk berhenti, dan memeluk gadis itu seerat-eratnya. Setelah itu, Chae-kyoung mengucapkan perpisahan dengan seluruh anggota kerajaan, tentunya dengan cucuran air mata.
Di hadapan wartawan, Yool mengaku sebagai dalang dari peristiwa kebakaran di istana dan hal itu dilakukannya untuk memfitnah Shin. Keruan saja, Putri Hye-jong yang mendengar berita itu belakangan sangat terpukul dan berusaha bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya ke sebuah truk.
Pengakuan Yool membuat sejumlah rangkaian peristiwa terjadi, ia dan sang ibu yang selamat memutuskan untuk keluar dari istana selamanya dan hidup tenang. Sementara itu, Kaisar memutuskan untuk mundur dari tahtanya dan menyerahkan semuanya pada Shin. Namun, sang putra ternyata telah punya rencana lain.
Tak terasa beberapa bulan telah berlalu setelah kejadian tersebut, Chae-kyoung yang telah keluar dari istana untuk meneruskan studi merasakan nikmatnya hidup tenang sebagai rakyat biasa lagi. Kali ini, ia mendapat 'sahabat' baru : dayang kepercayaan yang selalu setia menemaninya. Kebahagiaannya semakin lengkap setelah Shin belakangan ikut menyusul.
Saat pulang ke rumah, Chae-kyoung telah ditunggu oleh Ibu Suri, yang menyambut gadis itu dengan berseri-seri. Tinggal satu hal yang kurang : pernikahan resmi antara gadis itu dan Shin. Rupanya, sang nenek telah mempersiapkan segalanya dan menyerahkan sepasang cincin pada sang cucu, yang sempat ragu-ragu.
Semua berakhir dengan bahagia, Shin dan Chae-kyoung menikah secara resmi di gereja sambil disaksikan oleh dayang kepercayaannya dan Ibu Suri. Tapi ada satu kejadian yang membuat semua terperangah : Chae-kyoung mendadak mual. Apakah ini pertanda ia hamil?


TAMAT


Sumber : www.indosiar.com

Kdrama Coffee Prince

Sutradara : Lee Yoon-jeong
Penulis : Lee Soon-mi
Produksi : MBC
Durasi : 17 episode
Tgl rilis : 2007
Pemain : Gong Yoo, Yoon Eun-hye, Lee Seon-gyeon, Chae Jung-ahn



Episode 1 :
Sebagai seorang kepala keluarga yang selalu dijadikan andalan, Go Eun-chan telah melalui banyak hal mulai dari melihat orang telanjang sampai disangka sebagai seorang pria (padahal dirinya adalah perempuan tulen). Pekerjaannya juga terhitung beragam, mulai dari pengantar mie hingga sebagai guru taekwondo.
Tidak cuma itu, ketomboyan Eun-chan juga digunakan oleh adiknya yang masih duduk di bangku sekolah Eun-sae untuk mengusir pria yang berusaha mendekatinya. Tidak main-main, sang kakak bahkan mampu memenangkan adu makan dengan menghabiskan lima mangkok mie tanpa kesulitan berarti.
Di tempat lain, Choi Han-gyeol adalah seorang pria pewaris perusahaan makanan terkenal yang meski telah berusia 29 tahun namun masih betah membujang. Kiprahnya yang seolah tidak memperdulikan masa depan membuat ibu dan neneknya (yang terkena penyakit kanker) sangat kuatir.
Pada kenyataannya, Han-gyeol masih memiliki perasaan pada gadis yang begitu dicintainya bernama Han Yo-joo, meski gadis itu sempat memiliki hubungan yang begitu akrab dengan pria lain yang juga sahabatnya Choi Han-seong. Memiliki nasib yang begitu berbeda dengan Eun-chan, pertemuan keduanya seolah hanya tinggal menunggu waktu.
Saat pulang mengantar mie, tanpa sengaja Eun-chae melihat tas Yo-joo dijambret oleh seorang pria, dan langsung menghajar si penjahat. Begitu membuka helm, gadis tomboy itu sangat terkejut saat melihat orang yang diringkusnya adalah pria yang sempat mengejar-ngejar adiknya Eun-sae.
Tidak ingin pria itu mengalami kesulitan, Eun-chan sengaja melepasnya dengan berpura-pura terjatuh saat berusaha meringkus. Siapa sangka, Han-gyeol yang membantu memapah Yo-joo yang terkilir malah menyangka gadis (yang dikiranya sebagai pemuda) itu bersekongkol. Padahal demi menolong Yo-joo, Eun-chan sampai mengorbankan sepeda motor pengantar mie-nya sampai rusak hingga akhirnya dipecat.
Begitu sampai dirumah, sejumlah masalah sudah siap menanti. Selain Eun-sae yang butuh biaya untuk meneruskan kuliah, Eun-chan juga harus memikirkan harga sewa rumah yang melonjak dan ulah sang ibu yang menghilangkan cincin yang harganya cukup mahal.
Dalam keadaan terdesak, sambil menimbang-nimbang mana yang lebih penting antara harga diri dan uang, Eun-chan memutuskan untuk menelepon Han-gyeol lewat nomor di kartu nama yang pernah diberikan padanya. Secara kebetulan, saat itu pria yang dituju sedang berada di kamar hotel bersama seorang perempuan (yang berusaha menjebak Han-gyeol namun gagal total).
Begitu masuk, wajah Eun-chan langsung memerah saat melihat Han-gyeol muncul hanya dengan mengenakan jas mandi. Dalam satu kejadian saat adu mulut, tanpa sengaja Eun-chae jatuh menimpa tubuh Han-gyeol, yang dengan kesal akhirnya mengusir gadis itu dan perempuan yang menemaninya semalaman keluar.
Han-gyeol rupanya benar-benar serius, ia sampai membuat perjanjian tertulis dengan Eun-chan sambil meminta nomor asuransi kesehatan dan kartu identitas gadis itu. Tidak mau identitasnya sebagai perempuan terbongkar, Eun-chan berpura-pura kehilangan identitasnya.

Episode 2 :

Begitu gembira karena masalah keuangannya mulai teratasi, Eun-chan bermaksud merayakan kesuksesan bersama sang ibu dan Eun-sae. Namun saat perjalanan pulang, tanpa sengaja ia bertemu Han-seong. Rupanya, pria itu bimbang karena gadis yang dicintainya Yoo-joo mengajak untuk kembali berhubungan. Telepon dari rumah-lah yang menghentikan pembicaraan keduanya, Eun-chan langsung berlari terbirit-birit meninggalkan Han-seong.
Saat kembali ke rumah, Han-seong mendapati Yoo-joo telah menunggunya bersama Han-gyeol (yang kemudian bergegas pulang). Sempat membiarkan gadis itu berdiri didepan rumah, Han-seong berubah pikiran dan sambil menariknya kedalam, menciumi Yoo-joo dengan penuh nafsu. Namun saat pagi tiba, pria itu kembali mendapat pemikiran baru dan malah mengusir Yoo-joo.
Sementara itu, drama antara Han-gyeol dan Eun-chan dimulai. Jengkel melihat pakaian 'pasangan baru'nya yang asal-asalan, Han-gyeol menarik Eun-chan ke sebuah butik ternama dan mendandani 'pemuda' itu dengan jas mahal. Setelah itu, rencana keduanya dimulai : merusak perjodohan yang telah diatur oleh keluarga Han-gyeol.
Caranya cukup unik, Han-gyeol sengaja menunjukkan kemesraan dengan Eun-chan sehingga para gadis yang sengaja dipertemukan dengannya langsung mengamuk. Sadar kalau rencananya berhasil, Han-gyeol secara spontan mencium bibir Eun-chan. Reaksinya benar-benar tidak terbayangkan : Eun-chan langsung mencari obat kumur untuk membersihkan mulutnya yang terkontaminasi.
Mendapatkan ciuman pertama dengan cara yang tidak biasa, Eun-chan jengkel setengah mati namun tidak bisa berhenti membayangkan cara Han-gyeol mendekatinya. Dasar apes, saat makan siang bersama, pria itu ambruk sehingga harus dibopong Eun-chan.
Karena tidak juga bangun meski sudah sampai dirumah, Han-gyeol akhirnya dibopong Eun-chan ke tempat latihan taekwondo miliknya. Begitu bangun, Han-gyeol mendapati dirinya sudah terikat. Rupanya, hal itu adalah ulah murid-murid Eun-chan yang masih kecil saat sang guru meninggalkan mereka untuk mengurus sebuah insiden kecil di sekolah Eun-sae.
Sempat jengkel karena 'disiksa', Han-gyeol langsung tersenyum lebar melihat aksi Eun-chan didepan anak-anak dan sadar betapa beratnya kerja sahabat barunya itu untuk menghidupi keluarga. Sebelum pergi, Han-gyeol meninggalkan jam tangan mahal miliknya dan sebuah surat untuk Eun-chan.

Episode 3 :

Dasar pemalas, Han-gyeol masih berusaha membujuk neneknya supaya tidak perlu mengurus tempat yang bakal dijadikan kedai kopi (namun menurutnya lebih mirip kandang babi). Namun, sindiran dari sang ayah langsung membuatnya tak berkutik.
Begitu mendapat kesempatan untuk bertemu Yoo-joo, Han-gyeol langsung melupakan semua kesulitan yang menimpa dan melangkah dengan penuh antusias ke apartemen gadis itu. Bisa dibayangkan, bagaimana terkejutnya saat ia mendapati Han-seong ada disana, dan sadar kalau Yoo-joo telah berbaikan dengan pria itu. Dengan kecewa, Han-gyeol memutuskan pulang.
Dalam perjalanan pulang, tanpa sengaja Han-gyeol bertemu dengan Eun-chan, yang ketika membawa dua kantung besar berisi boneka ditengah hujan deras tanpa sengaja menabrak seorang pria dan terlibat pertengkaran. Sukses membantu 'pemuda' itu meloloskan diri, keduanya berteduh di rumah Han-gyeol sambil terlibat percakapan serius.
Tidak sadar kalau yang dihadapinya adalah seorang perempuan, dengan cueknya Han-gyeol melakukan hal-hal yang biasa dilakukan seorang pria didepa Eun-chan (yang langsung merasa jengah). Begitu Han-gyeol menyebut soal rencana pembuatan kafe yang menjual minuman kopi, mata Eun-chan langsung berbinar dan memohon supaya dirinya diikutsertakan sebagai pekerja.
Awalnya Han-gyeol tidak tertarik dengan kedai kopi yang diserahkan padanya, namun masukan dari Eun-chan kalau dengan punya pekerjaan tetap maka bisa memikat Yoo-joo langsung membuatnya berubah pikiran. Eun-chan langsung diterima namun ada satu masalah : mantan pemilik lama yang juga diserahi tanggung jawab oleh nenek Han-gyeol yang bernama Hong Gae-sik tahu kalau Eun-chan adalah seorang perempuan.
Dengan bujet yang sangat terbatas, Han-gyeol mengajak Eun-chan untuk melakukan survei demi mengetahui pangsa pasar yang diincar oleh kafe baru miliknya. Tanpa sengaja, ia melihat sebuah warung kaki lima yang menjual wafel dan menjadi incaran gadis-gadis.
Eun-chan sendiri langsung merasa berbunga-bunga ketika tahu dirinya telah mempunyai pekerjaan tetap, dan mendatangi rumah Han-seong. Berpapasan dengan pria itu saat hendak pulang, dengan malu-malu Eun-chan meminta nomor ponsel Han-seong.
Saat sedang memindahkan barang-barang, Eun-chan kembali bertemu dengan Hwang Min-yeop, pria yang menyukai Eun-sae dan berencana untuk membuat perhitungan dengan 'pemuda' itu. Dasar nasib, Min-yeop akhirnya malah ditawari Han-gyeol untuk bergabung ke kafe baru miliknya.
Di hari pertamanya bekerja, Eun-chan memastikan diri supaya dirinya bisa terlihat seperti seorang pria dengan cara menggunakan kain untuk menutupi bagian dadanya. Begitu sampai, ia terkejut melihat Yoo-joo ada disana dan mengenali sosok Eun-chan.

Episode 4 :

Bingung menghadapi kemungkinan harus menjual 20 karung biji kopi, Han-gyeol beruntung memiliki partner yang penuh pengalaman seperti Gae-sik. Bersama Eun-chan, Ha-rim, dan Min-yeop, ia menggagaskan ide supaya biji kopi di-oseng terlebih dahulu sebelum kemudian dijual lagi dalam bentuk bungkus kecil.
Sempat meminta bantuan finansial dari sang nenek namun ditolak, Han-gyeol kembali memarahi Eun-chan saat malam tiba. Merasa tidak enak melihat Eun-chan berjalan keluar dengan wajah menahan tangis, Min-yeop akhirnya mengaku kalau yang melakukan kesalahan pemesanan 20 karung biji kopi adalah dirinya.
Begitu mendengar dirinya salah menuduh, Han-gyeol langsung lemas. Untung baginya, ada Yoo-joo yang langsung sigap menghibur Eun-chan dengan cerita lucunya. Begitu kembali kedalam, 'pemuda' itu langsung disambut oleh sergapan Han-gyeol yang memiting kepalanya. Hasilnya, Eun-chan cuma bisa berteriak-teriak kesal karena rambutnya diacak-acak sementara Ha-rim dan Min-yeop ikut mengerjainya.
Sejak insiden biji kopi, keberuntungan Han-gyeol mulai membaik. Pasalnya, penjual wafel yang diincarnya No Sun-ki akhirnya ikut bergabung sebagai salah seorang pegawainya. Saat hendak merayakan pembukaan kafe, lagi-lagi terjadi insiden kecil. Min-yeop yang mabuk menciumi semua rekannya........termasuk Eun-chan (di bibir), yang keruan membuat gadis itu marah-marah.
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, kafe baru Han-gyeol yang diberi nama Prince akhirnya dibuka. Dengan bagian dada yang sudah ditutupi kain dengan rapat, Eun-chan bergabung dengan tiga rekannya untuk melayani tamu. Sempat dipusingkan oleh kehadiran sang ibu dan Eun-sae (yang langsung ditempel oleh Min-yeop), wajah gadis itu langsung sumrigah melihat kehadiran Han-seong.
Namun, wajahnya langsung pucat-pasi saat tahu kalau Han-seong adalah kakak Han-gyeol. Dengan panik, Eun-chan berusaha menarik perhatian pria yang disukainya itu sambil meminta supaya rahasia dirinya sebagai seorang perempuan dirahasiakan supaya bisa tetap bekerja di kafe Prince.
Kesuksesan di hari pertama (terutama karena pengunjung kafe diijinkan makan dan minum gratis) ternyata tidak berimbas ke hari berikutnya, dimana tidak seorang tamupun muncul. Melihat ada kesempatan untuk beradu kemampuan dengan Eun-chan, Min-yeop menantangnya berduel menggali tanah dan minum air dari ember. Dasar bodoh, hal itu malah membuatnya jadi bulan-bulanan candaan ketiga rekannya.
Saat kembali ke kafe, Han-gyeol terkejut melihat tidak ada satupun pegawai yang menjaga ditempat itu. Selain menghukum keempat bawahannya, pria itu menantang Eun-chan dan Min-yeop main basket dengan syarat keduanya tidak boleh berhenti sampai batas waktu yang telah ditentukan bila tidak ingin dapat hukuman berat. Meski banjir keringat, Eun-chan akhirnya mampu bertahan dan membuat Han-gyeol salut.
Setelah kembali ke kafe, sepinya pengunjung membuat pertengkaran antara Han-gyeol dan Gae-sik kembali pecah. Seolah belum cukup masalah yang menimpanya, sepinya pengunjung kafe Han-gyeol membuatnya disindir tajam oleh sang nenek. Beruntung, ada Han-seong yang membela.

Episode 5 :

Melihat penghasilan Coffee Prince yang semakin menurun, Han-gyeol memutuskan untuk melakukan layanan pesan antar dan tidak memperdulikan saran dari Hong Gae-sik yang menyebut pangsa pasar yang dituju oleh pria itu salah. Tidak cuma itu, Han-gyeol memutuskan untuk memecat Min-yeop.
Alasannya sederhana : pria lugu itu tidak memberikan alasan yang jelas saat absen. Keruan saja, niat tersebut ditentang Eun-chan, terutama setelah belakangan tahu kalau Min-yeop tidak dapat menolak tawaran kakak kelasnya di perguruan gulat untuk menjaga warung. Saat dikunjungi (dan sempat adu mulut), Min-yeop mendapat ide baru untuk membahagiakan Eun-sae : memberikan makanan ceker ayam untuk gadis yang dicintainya itu.
Dasar nasib, tidak cuma Eun-sae yang terlihat keluar dari sauna perempuan tapi juga Eun-chae. Keruan saja Min-yeop langsung lemas, apalagi saat tahu kalau 'pemuda' yang selama ini dikenalnya ternyata adalah kakak kandung dari gadis yang disukainya.
Untungnya meski bodoh, Min-yeop tidak buka mulut soal identitas Eun-chan. Sementara itu, Eun-chan juga memutuskan untuk membantu Min-yeop kembali bekerja di Coffee Prince. Tidak sengaja bertemu Han-gyeol saat berjualan di malam hari, sang bos kehabisan kata-kata dan akhirnya setuju untuk menerima Min-yeop. Tak berapa lama, terjadi insiden kecil dimana Eun-chan nyaris tertabrak mobil namun berhasil diselamatkan Han-gyeol.
Sejak kejadian di sauna, sikap Min-yeop berubah 180 derajat, ia tidak lagi memusuhi Eun-chan dan malah sebaliknya. Perhatian itu ditunjukkan saat Hong Gae-sik mengajak para pekerja Coffee Prince (dan sang bos Hang-gyeol) ke perkebunan apel milik rekannya.
Sempat malas-malasan saat rekan-rekannya membantu memetik apel, Han-gyeol malah diserahi tugas menjaga warung apel. Karena berulang kali berhadapan dengan pembeli, akhirnya ia memutuskan untuk menjual apel-apel tersebut dengan harga yang (menurutnya) pantas. Keruan saja saat kembali, sang pemilik terbengong-bengong melihat apel miliknya sudah habis diborong.
Selidik punya selidik, ternyata harga yang ditentukan oleh Han-gyeol jauh dibawah pasaran yang sebenarnya. Dengan penuh rasa bersalah, pria itu akhirnya meminta tolong para karyawannya untuk membantu memetiki apel sebanyak 20 kardus. Pelajaran yang didapat Han-gyeol tidak cuma itu. Dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat keakraban antara dirinya dan para penghuni Coffee Prince yang mulai terjalin.
Pulang dengan hadiah beberapa kardus berisi apel segar, Eun-chan kembali berhadapan dengan masalah baru : ia diajak oleh Han-seong untuk datang ke pesta. Akhirnya dengan bantuan sang ibu dan Eun-sae, Eun-chan berdandan seadanya. Untung baginya, Han-seong adalah pria yang pengertian.

Episode 6 :

Meski didandani, Eun-chan tidak bisa menyembunyikan sifat tomboynya. Begitu tiba ke pesta dan berusaha menghindari Yoo-joo, dengan cueknya ia membasuh leher dan dada dengan air saat masuk ke kamar kecil. Tanpa sengaja mendengar pembicaraan, gadis itu akhirnya sadar kalau Yoo-joo adalah perempuan yang disukai Han-seong.
Begitu keluar, Eun-chan lebih kaget lagi karena Han-gyeol mendadak muncul dibelakangnya. Meski tidak ada yang mengenali, Eun-chan memaksa pulang dan menolak diantar Han-seong. Langsung melepas sepatu dan mengenakan sandal yang ditemukannya di tempat sampah, Eun-chan pulang dengan menumpang bis sambil menahan tangis sedih.
Baru saja sampai rumah, Eun-chan sudah ditelepon Han-gyeol dan diminta datang untuk menemani. Terus mencandai 'pemuda' itu dengan memintanya mendeskripsikan bau yang diendus, pelan-pelan Han-gyeol semakin tertarik dengan sosok Eun-chan yang dinilainya sangat unik.
Begitu mulai bekerja, Eun-chan berulang kali dikerjai dengan diminta untuk mengangkat pot bunga. Yang marah-marah adalah Min-yeop, yang dengan wajah kesal langsung mengambil alih tugas kakak dari Eun-sae tersebut. Malamnya, Han-seong muncul dan mengobrol berdua dengan Eun-chan.
Dengan sifat tomboynya, Eun-chan (yang sempat meneteskan air mata untuk kedua kalinya) dengan berani mengutarakan rasa sukanya pada pria itu meski sadar kalau dirinya tidak bisa bersaing dengan Yoo-joo. Sama-sama tersenyum, keduanya sepakat untuk tetap bersahabat baik.
Berkat iklan yang menarik, Coffee Prince menjelma menjadi tempat favorit anak muda dan para penghuninya seolah berubah menjadi selebritis. Satu-satunya yang berusaha menghindari sorotan kamera adalah Eun-chan, yang setengah mati menutupi wajahnya supaya identitas yang sebenarnya tidak terungkap.
Masalah baru juga dihadapi oleh Han-gyeol, yang mulai merasa ada perasaan berbeda setiap kali melihat Eun-chan. Mulai mengira dirinya tidak normal dan menjadi penyuka sesama jenis, ia berniat memeriksakan diri ke dokter jiwa. Yang terkena imbasnya adalah Eun-chan, yang kerap menjadi sasaran kemarahan Han-gyeol (yang uring-uringan karena perubahan perasaannya).
Saat sedang makan berdua di malam hari seusai kerja, Min-yeop memberitahu Eun-chan kalau mata Han-gyeol selalu tertuju padanya saat melayani pelanggan. Namun dasar bodoh, pria itu malah mengira hal itu dilakukan sang pemilik Coffee Prince untuk mengawasi Eun-chan yang pemalas.
Untuk membuktikan kalau dirinya masih normal, Han-gyeol menerima ajakan Yoo-joo untuk nonton bareng. Di lift, ia meminta gadis itu memeluknya dan langsung merasa senang karena ada perasaan berbeda yang muncul. Namun begitu di dalam bioskop, pikirannya kembali melayang ke masa-masa indah saat bercanda dengan Eun-chan.
Tidak mau memusingkan perlakuan beda Han-gyeol, Eun-chan menghabiskan hari liburnya bermain-main dengan Han-seong dan anjing kesayangannya. Tanpa sengaja, keberadaannya di rumah pria itu diketahui oleh Yoo-joo yang datang berkunjung. Dari situ juga, Yoo-joo akhirnya tahu kalau Eun-chan adalah seorang perempuan.
Episode 7 :

Setelah berulang kali mencuri-curi pandang, Han-gyeol mengajak Eun-chan pergi dari Coffee Prince saat jam kerja dengan alasan untuk membeli buku. Selama di luar, pria itu terus dicandai oleh sang bawahan, yang dengan penuh percaya diri menyebut kalau dirinya memang menarik.
Lucunya lagi meski masih terus berperang dengan dugaan kalau dirinya pencinta sejenis, Han-gyeol sempat uring-uringan melihat Eun-chan berbicara dengan begitu akrab dengan seorang pria di telepon (yang ternyata adalah Han-seong). Di sisi lain, Han-seong sendiri sempat kaget mendengar keakraban Eun-chan dan sang sepupu.
Merasa ada sesuatu yang beda dengan Han-gyeol, Eun-chan memberanikan diri untuk mengajak pria itu untuk olah raga pagi. Namun baru sebentar, mendadak wajah Han-gyeol langsung berubah sumrigah saat Yoo-joo muncul dan langsung bersikap mesra.
Keruan saja, perubahan keadaan itu membuat Eun-chan uring-uringan. Bahkan, dirinya dan Han-gyeol sempat terlibat adu mulut sengit yang diawali oleh sikap sinis pemuda itu yang menyindir bawahannya saat dipuji Yoo-joo. Pelan-pelan, Yoo-joo mulai memperhatikan bahwa ada sesuatu yang berbeda diantara Eun-chan dan Han-gyeol.
Akibat sikap Han-gyeol yang berubah-ubah, pekerjaan Eun-chan mulai terpengaruh. Akibatnya, pertengkaran keduanya pecah saat Eun-chan diduga salah memberikan pesanan salah seorang pelanggan Coffee Prince yang angkuh. Tidak terima terus dipersalahkan, dengan penuh emosi Eun-chan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.
Bahkan kalau saja tidak dipisahkan, keduanya nyaris terlibat bentrok fisik. Bisa ditebak, keputusan itu langsung ditentang oleh Ha-rim dan Min-yeop, yang sama-sama berusaha membujuk Han-gyeol untuk mau menerima Eun-chan kembali.
Setelah berhenti, Eun-chan menghabiskan waktunya dengan mengunjungi studio musik milik Han-seong dan bermain-main seharian disana. Karena mulai merasa tertarik dengan sosok gadis tomboy itu, Han-seong sampai tidak mendengar bunyi telepon genggamnya. Di ujung sana, Yoo-joo hanya bisa terdiam karena teleponnya tidak diangkat.
Tidak tahan karena terus dimusuhi, ditambah munculnya perasaan kehilangan, dengan sikapnya yang angkuh Han-gyeol mengajak Eun-chan untuk makan siang bersama. Setelah mengijinkan Eun-chan memukul wajahnya, Han-gyeol akhirnya berbaikan dengan 'pemuda' itu.
Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi para pegawai Coffee Prince melihat Eun-chan muncul keesokan harinya. Sama seperti sebelumnya, Han-gyeol sengaja mencari gara-gara demi membuat Eun-chan kesal dan merajuk. Apes baginya, kali ini Min-yeop tidak tinggal diam dan langsung membela Eun-chan.
Episode 8 :

Kegugupan Han-gyeol terlihat Eun-chan, yang langsung berandai-andai bahwa pria itu pasti tidak keberatan kalau dirinya adalah seorang wanita. Berusaha menutupi perasaannya, Han-gyeol berseloroh kalau dirinya tidak akan mau bersama Eun-chan yang pastinya bakal lebih mengesalkan dari sosok yang sekarang.
Sadar kalau Han-gyeol begitu gundah, Eun-chan sempat berpikir untuk membuka identitas sebenarnya. Namun di sisi lain, ia juga takut kehilangan sang atasan sebagai orang terdekatnya. Melihat kegundahan sang kakak, Eun-sae memberikan nasehat yang sangat berharga.
Pelan tapi pasti, Eun-chan mulai dekat dengan keluarga Han-gyeol. Hal itu terlihat ketika ia diajak untuk mengunjungi nenek Han-gyeol, yang mulai menyukai sosok 'pemuda' itu, di rumah sakit. Namun, kehadiran Han-seong dan Yoo-joo mengubah semuanya.
Secara tidak sengaja, Eun-chan melihat Han-gyeol berbaring di pangkuan Yoo-joo dan mulai merasa terganggu. Diam-diam, 'pemuda' itu merasa sedih karena meski sudah melakukan banyak hal untuk Han-gyeol, namun sang atasan ternyata lebih memilih Yoo-joo daripada dirinya. Sejak saat itu, Eun-chan mengacuhkan Han-gyeol, yang sudah tentu kebingungan.
Saat jam istirahat, Han-gyeol akhirnya tidak tahan lagi ketika Eun-chan dengan terang-terangan menghindarinya. Ia langsung menarik 'pemuda' itu kebelakang, dan disana Eun-chan mengaku hatinya perih karena ingin bersama Han-gyeol namun tidak bisa mengingat keduanya sama-sama pria.
Keruan saja, Han-gyeol mulai merasa dirinya tidak normal, dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter saat menjenguk neneknya di rumah sakit. Siapa sangka, dokter yang memeriksa tidak kalah kacau dan membenarkan ketakutan Han-gyeol.
Episode 9 :

Menghabiskan waktu makan pagi berdua sambil bercanda, kedekatan Eun-chan dan Han-gyeol terlihat jelas di mata para penghuni Coffee Prince dan memancing reaksi beragam, mulai dari Hong Gae-sik yang tersenyum sinis, Min-yeop yang tertawa geli, hingga Sun-ki yang memanfaatkan situasi Eun-chan untuk menyuruhnya melakukan ini-itu.
Satu-satunya yang kebingungan adalah Ha-rim, yang merasa kedekatan Eun-chan dan Han-gyeol sebagai sesama pria tidak wajar. Namun dengan wajah sedikit panik, Han-gyeol mengaku kalau hubungannya dengan Eun-chan adalah bagai kakak dan adik.
Sempat ragu-ragu, Yoo-joo akhirnya berinisiatif untuk menemui Eun-chan dan langsung bernapas lega saat tahu meski gadis itu sempat menyukai Han-seong, namun hatinya kini milik Han-gyeol. Sayangnya Han-seong ternyata masih merasakan hal yang sama, dan mengaku apa yang terjadi sama persis seperti Yoo-joo dua tahun silam.
Sekian lama tertunda, akhirnya niat untuk membersihkan rumah Hong Gae-sik (yang juga ditinggali Sun-ki dan Ha-rim) akhirnya kesampaian juga. Namun belum lama dimulai, sudah terjadi keributan yang disebabkan oleh Eun-sae yang terus menempel Sun-ki dan memperlakukan Min-yeop bagai seorang pembantu. Keruan saja, pemuda bertubuh kekar itu langsung marah-marah dan menarik adik Eun-chan itu keluar.
Setelah cukup lama merasakan ketenangan, suasana panas mulai dirasakan oleh para penghuni Coffee Prince. Yang pertama adalah pertengkaran antara Min-yeop dan Sun-ki akibat masalah Eun-sae, dan yang berikutnya adalah konfrontasi antara Han-gyeol dan sang ayah. Rupanya, pria itu sudah tahu asal-usulnya sebagai anak angkat.
Hatinya semakin sakit saat tahu bahwa sang ayah-lah yang ternyata meninggalkan ibunya sampai perempuan yang melahirkannya itu meninggal dan Han-gyeol sempat dimasukkan ke dalam panti asuhan sampai usianya tiga tahun. Dalam keadaan hati yang kalut, cuma satu orang yang terpikir oleh Han-gyeol untuk dihubungi : Eun-chan.
Pilihannya tidak salah, Eun-chan mampu membuat suasana hatinya menjadi lebih baik. Saat berjalan di pinggir pantai, Eun-chan merasakan kesedihan Han-gyeol saat menuturkan tentang masa lalunya. Melihat wajah pemuda itu, Eun-chan tanpa ragu-ragu menanyakan apa yang disukai Han-gyeol dari dirinya. Sambil tersenyum, Han-gyeol menggandeng tangan Eun-chan dan menyebut hal itu boleh dilakukan mengingat status mereka sebagai saudara angkat.
Meskipun terus menyebut kalau keduanya adalah saudara angkat, namun Han-gyeol tidak bisa menutupi perasaannya terhadap Eun-chan. Bahkan saat 'pemuda' itu tertidur, Han-gyeol merangkulnya dari belakang dan merasakan sensasi yang berbeda.
Makin merasa dirinya tidak normal, Han-gyeol menyebut kalau Eun-chan diberhentikan dari pekerjaannya. Mengira kalau ucapan tersebut hanya main-main, Eun-chan yang telah menunggu kedatangan Han-gyeol dengan sumrigah didepan kafe terkejut melihat wajahh pemuda itu yang begitu dingin. Seperti yang bisa ditebak, keduanya langsung terlibat adu mulut sengit.
Dengan suara tinggi, Eun-chan mengaku tahu bahwa hal itu disebabkan oleh perasaan Han-gyeol kepadanya. Tidak memperdulikan ucapan pegawainya tersebut, Han-gyeol langsung pergi dan sejak kejadian itu tidak pernah lagi muncul di Coffee Prince.
Episode 10 :

Dengan jujur, Eun-chan mengaku ingin kembali ke situasi semula dengan Han-seong dan menyebut kalau dihatinya sudah ada sosok Han-gyeol. Meski terkejut dengan keterusterangan itu, Han-seong mengaku sudah bisa merasakan ada sesuatu yang beda antara Eun-chan dan Han-gyeol.
Sementara itu, Ha-rim akhirnya menyusul Han-gyeol di apartemennya untuk menanyakan keadaan pemilik Coffee Prince itu. Dengan wajah muram dan isi apartemen yang berantakan, pemuda itu akhirnya mengaku kalau dirinya sangat menyukai Eun-chan namun tidak menerima keadaan sebagai pencinta sesama jenis.
Keesokan harinya, Han-gyeol akhirnya kembali ke Coffee Prince namun sifatnya ke Eun-chan bertambah dingin. Saat mengantar pesanan, pertengkaran antara keduanya tidak bisa dihindari lagi. Bahkan saat ditarik keluar, Eun-chan malah nekat menghalangi mobil Han-gyeol dengan wajah geram.
Dengan suara keras, Han-gyeol menyebut bakal bertahan dengan perasaannya hingga sebulan kedepan sebelum kemudian meninggalkan semuanya termasuk Eun-chan. Bisa dibayangkan bagaimana hancurnya hati Eun-chan, yang sepanjang perjalanan pulang terus meneteskan air mata.
Sejak kejadian itu, hubungan Eun-chan dan Han-gyeol terasa janggal. Untungnya Eun-chan punya kesibukan lain : persiapan konser bersama para penghuni Coffee Prince untuk menghibur pelanggan. Di sisi lain, Ha-rim mulai setuju apabila Eun-chan dan Han-gyeol terlibat hubungan sesama jenis demi menghindari penderitaan keduanya.
Hanya dengan bermodalkan drum air dan teko, konser Coffee Prince dimulai dengan sambutan meriah ditengah hawa musim panas yang menyengat. Salah satu penonton yang hadir adalah Han-seong, yang langsung dicemburui Han-gyeol demi melihat keakraban Eun-chan yang dianggap tidak biasa.
Gara-gara cemburu, Han-gyeol langsung menyindir keduanya dan menyebut kalau Han-seong memperlakukan Eun-chan seperti perempuan (tanpa sadar arti ucapannya). Keruan saja, Eun-chan yang tidak enak hati langsung keluar untuk berjalan-jalan. Dengan cepat, Han-seong langsung menyusul dan menghibur gadis yang menangis tersedu-sedu itu.
Menemani Eun-chan berjalan pulang, Han-seong mengaku sangat menikmati setiap tingkah gadis itu dan meminta Eun-chan berjanji untuk terus bersikap biasa dihadapannya. Sayangnya di sisi lain, kedekatan tersebut malah membuat hubungan Han-seong dengan Yoo-joo, yang sedang diantar pulang oleh Han-gyeol, semakin renggang.
Sikap posesif Han-gyeol terhadap Eun-chan semakin menjadi-jadi. Begitu melihat Min-yeop (yang saking girangnya karena mulai diperhatikan Eun-sae) memeluk Eun-chan, matanya langsung membelalak dan buru-buru menarik bawahannya itu sambil berpura-pura membuka obrolan.
Sadar kalau Han-seong sudah menemukan cinta yang lain, Yoo-joo memutuskan untuk menerima tawaran mantan kekasihnya DK untuk kembali ke New York. Bisa dibayangkan bagaimana kelimpungannya Han-seong, yang langsung memohon supaya gadis itu tidak pergi. Sayang, nampaknya keputusan Yoo-joo sudah bulat.
Episode 11 :

Bisa dibayangkan, bagaimana berseri-serinya Eun-chan saat Han-gyeol mengutarakan kerinduan meski baru berpisah beberapa waktu sebelumnya. Sambil menahan degup jantungnya yang semakin cepat, Eun-chan memutuskan untuk membuka identitas dirinya pada Han-gyeol.
Tidak main-main, Eun-chan memutuskan untuk berpakaian perempuan keesokan harinya saat datang ke Coffee Prince. Sayang tujuannya untuk bertemu dengan Han-gyeol harus tertunda, karena pria yang dicarinya sedang berhadapan dengan seorang pria dari masa lalunya. Di kafe, Eun-chan harus menghadapi Ha-rim yang marah besar karena merasa ditipu habis-habisan.
Ucapan Ha-rim langsung membuat Eun-chan berpikir ulang, dan saat Han-gyeol kembali, gadis itu telah mengenakan seragam prianya. Kali ini, giliran Eun-chan yang terlihat kikuk dan berusaha menghindari tatapan Han-gyeol. Tidak sadar apa yang seharusnya terjadi, Han-gyeol menceritakan pertemuannya dengan pria yang memiliki hubungan masa lalu dengannya sambil menunjukkan foto sang mendiang ibu pada Eun-chan.
Begitu tahu kalau Eun-chan tidak memberitahu yang sebenarnya, Ha-rim yang jengkel akhirnya kelepasan bicara. Bisa ditebak, Han-gyeol langsung meledak saat berpapasan dengan Eun-chan sebelum kemudian keluar dan memacu mobilnya sekencang mungkin. Kemarahan Han-gyeol berlanjut saat dihubungi lewat telepon, ia tidak terima saat tahu semua orang termasuk Han-seong dan Yoo-joo tahu akan rahasia Eun-chan kecuali dirinya.
Demi melampiaskan kekesalannya, Han-gyeol mendatangi Han-seong dan memukul sang sepupu saat menolak berbicara soal Eun-chan. Begitu pulang, ia mendapati Eun-chan sudah menunggu didepan apartemennya. Dengan air mata berurai, Eun-chan terus meminta maaf dan berusaha menjelaskan alasan kenapa ia tidak berani berbicara soal kebenaran.
Sayang meski mestinya merasa lega karena Eun-chan adalah perempuan, Han-gyeol justru marah besar karena telah dibohongi selama beberapa bulan. Begitu kembali ke Coffee Prince, keputusan sang pemilik sudah bulat : Eun-chan harus diberhentikan dari pekerjaannya sebagai pelayan.
Hubungan yang bersifat terbuka akhirnya membuat Yoo-joo dan Han-seong menderita. Meski mengaku kalau dirinya bakal kembali ke New York bersama DK mantan kekasihnya, Yoo-joo tidak bisa membohongi perasaannya. Saat berusaha menyakiti Han-seong dengan menggunakan DK, gadis itu malah menangis tersedu-sedu dan mengaku didepan Han-seong ingin dinomorsatukan di hati sang kekasih.
Terus dipusingkan oleh pertentangan internal didalam Coffee Prince, Hong Gae-sik akhirnya memutuskan untuk ikut campur dan mendatangi kediaman Han-gyeol. Dengan caranya yang unik, pria setengah baya itu berusaha menyelesaikan masalah diantara sang partner dengan Eun-chan.
Episode 12 :

Han-gyeol yang merasa dibohongi mengaku tidak mengenali Eun-chan lagi, pemuda yang tidak pernah berbohong dihadapannya. Sia-sia usaha Eun-chan untuk meyakinkan pemilik Coffee Prince itu untuk mengubah niatnya. Dengan wajah yang tertunduk lesu, ia langsung mengganti pakaiannya dan pulang.
Sikap Han-gyeol membuat Hong Gae-sik kesal, dan memutuskan untuk pergi. Bisa ditebak, hal itu langsung membuat para penghuni Coffee Prince kelabakan karena hanya pria itu yang mahir meracik kopi. Saat termenung, mendadak Han-gyeol ditelepon Han-seong, yang dengan cepat membeberkan kronologis awal pertemuannya dengan Eun-chan dan menyebut kalau sejak awal gadis itu hanya menyukai Han-gyeol.
Ucapan itu keruan membuat han-gyeol mulai gundah dan berpikir ulang. Sementara itu dalam kesibukan akibat absennya Hong Gae-sik, Sempat terjadi adu mulut antara Sun-ki dan Ha-rim, yang dianggap sebagai biang semua masalah karena mulut besarnya yang membeberkan identitas Eun-chan kepada Han-gyeol.
Setelah bertemu Han-gyeol, Yoo-joo memutuskan untuk pergi ke Amerika mengikuti DK dan meninggalkan semuanya. Sempat adu mulut sengit saat mengantar gadis itu (yang akhirnya turun ditengah jalan), Han-seong langsung bergegas menyusul ke bandara. Sayang, disana ia tidak sempat bertemu Yoo-joo.
Merasa lelah setelah menghadapi berbagai masalah, tanpa sengaja Han-seong bertemu Eun-chan di depan sebuah toko. Dua orang yang sama-sama sedang patah hati itu akhirnya bicara panjang-lebar, dan Eun-chan dinasehati untuk tidak menyerah lebih dulu karena Han-seong yakin kalau sepupunya Han-gyeol bakal muncul lagi cepat atau lambat.
Kewalahan menghadapi pesanan tanpa kehadiran Hong Gae-sik dan Eun-chan, Han-gyeol terus dinasehati oleh para bawahannya untuk mau memaafkan kesalahan gadis itu. Namun, yang dilakukannya pertama kali adalah mendatangi rumah sang sepupu Han-seong untuk bicara dari hati ke hati.
Setelah menyelesaikan kesalahpahaman yang selama ini terjadi, Han-gyeol mendatangi rumah Eun-chan dan setelah menunggu cukup lama akhirnya memutuskan pulang. Tapi, yang ditunggu justru malah ada di apartemennya. Saat pulang, Eun-chan meninggalkan jejak berupa biji-biji yang berjatuhan dari kantong belakang sepedanya. Keruan saja, Han-gyeol dan Eun-chan kembali bertemu saat sama-sama memunguti biji yang bertaburan di jalan.
Di taman yang sepi, keduanya bicara serius. Diawali oleh Eun-chan, yang sambil menangis meminta maaf karena telah membohongi Han-gyeol. Sambil menyindir gadis itu sebagai orang cengeng, Han-gyeol secara mengejutkan juga balik minta maaf sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Eun-chan.
Keesokan harinya, Ha-rim dibuat terbengong-bengong melihat Eun-chan dan Hong Gae-sik telah kembali ke Coffee Prince. Melihat wajah gadis itu yang merah-padam, para penghuni Coffee Prince langsung menyorakinya karena telah menebak kalau Eun-chan dan Han-gyeol tidak cuma sudah berbaikan, namun juga telah mengutarakan perasaan masing-masing.
Episode 13 :

Eun-sae kembali berulah, ia memperlakukan Min-yeop, yang masih dimabukkan oleh cinta, seperti budak mulai dari membawakan kursi, payung, hingga mentraktir gadis itu. Keruan saja, kelakuannya langsung dicela oleh Ha-rim, yang menyarankan Min-yeop untuk berkencan dengan gadis lain.
Di tempat lain, Eun-chan dan Han-gyeol melakukan kencan pertama mereka dengan unik : makan mie di kediaman Han-gyeol. Berbicara soal kemungkinan keberangkatan pemuda itu ke Amerika dalam waktu dekat, jantung Eun-chan berdetak lebih cepat ketika Han-gyeol menawarinya supaya ikut.
Melihat wajah gadis itu yang memerah, dengan cepat Han-gyeol menyebut bahwa bila Eun-chan tidak mau tinggal bersama, mereka bisa menyewa apartemen yang terpisah. Saking gembiranya, saat pulang Eun-chan langsung menceritakan tawaran itu pada sang ibu dan adik. Namun, reaksi Eun-sae sama sekali tidak disangka : ia marah-marah sambil menyebut tanpa Eun-chan, keluarganya bakal mengalami kesulitan.
Namun dibalik reaksinya yang berlebihan, EUn-sae sebenarnya punya maksud mulia : ia ingin bisa sukses terlebih dahulu dan membahagiakan Eun-chan yang telah banyak berkorban. Sementara itu, Eun-chan sendiri tidak begitu saja setuju, gadis itu berharap bisa mandiri dan hidup dari jerih-payahnya sendiri bila suatu saat mengikuti Han-gyeol ke Amerika.
Dari Ha-rim, Eun-chan juga mendengar bahwa Han-gyeol telah mendapat tawaran kerja di Amerika dan tidak ingin mencegah karir pemuda itu. Saat baru saja pulang ke rumah, Eun-chan sudah mendapat telepon dari Han-gyeol, yang meminta gadis tomboy itu untuk datang ke apartemennya.
Begitu melihat wajah sedih Han-gyeol, apalagi ceritanya tentang identitas sang ayah kandung, Eun-chan dengan penuh perhatian langsung memeluknya. Tidak cuma itu, Eun-chan juga menggiring pemuda itu untuk menghirup udara segar sambil membicarakan soal hubungan mereka ke depan. Akhirnya diputuskan bahwa Han-gyeol, yang sempat terlihat enggan, berangkat sendirian ke Amerika.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh Han-seong. Setelah beberapa hari kehilangan semangat hidup, ia mendapati tas Yoo-joo didalam rumah pada suatu malam. Begitu masuk kamar, Han-seong melihat tubuh perempuan yang dicintainya itu tertidur lelap diatas ranjangnya. Rupanya, Yoo-joo menghilang selama beberapa hari untuk menenangkan diri sebelum kemudian akhirnya kembali ke pelukan Han-seong.
Di kafe, secara tidak sengaja Han-gyeol mendengar nasehat (sesat) Ha-rim pada Eun-chan tentang cara memperlakukan pria. Tambah kesal apalagi setelah melihat para penghuni Coffee Prince lain memperbudak gadis yang dicintainya itu, Han-gyeol langsung berteriak kesal.
Keruan saja, aksinya membuat Ha-rim, Min-yeop dan Sun-ki bengong. Dasar konyol, mereka malah membalas dengan cara yang tidak kalah kocak : menarik Eun-chan yang berada di lantai dua untuk kemudian diperlakukan seperti putri kerajaan. Aksi tersebut sukses membuat Eun-chan terkikik-kikik. Apalagi ketika ditanya, Han-gyeol dengan senyum lebar menyebut teguran itu dilakukan supaya Eun-chan tidak terlalu lelah.
Wajah Han-gyeol sedikit berubah saat mendapat telepon yang mengabari kalau ayah kandungnya bakal meninggalkan Korea untuk kembali ke Austria. Untungnya lagi-lagi ada Eun-chan yang siap menghibur. Pagi-pagi sekali, gadis itu datang ke kediaman Han-gyeol dan memberikan kejutan yang langsung membuat pemuda itu tersenyum lebar.
Episode 14 :

Niat Han-gyeol untuk membatalkan kepergiannya ke Amerika sempat diutarakan ke sang nenek dan ayah. Berbeda dengan ayahnya yang lebih menyerahkan semua keputusan pada sang putra, nenek Han-gyeol menolak keras. Sikap tersebut membuat Han-gyeol mulai berpikir untuk membuka apa yang dirasakannya selama ini kepada pihak keluarga.
Namun sebelumnya, masih ada satu hal yang harus dilakukan pemuda itu : menghadiri pesta kecil-kecilan yang digelar Han-seong dirumahnya dalam rangka merayakan kembalinya Yoo-joo. Sudah tentu, Han-gyeol tidak datang sendiri karena Eun-chan selalu bersamanya.
Menghadapi pria yang dihormati sekaligus pernah disukai dan menyukainya bersama sang kekasih, sudah tentu Eun-chan sempat merasa gugup. Apalagi, Yoo-joo juga sudah tahu dari jauh-jauh hari kalau kekasihnya Han-gyeol sempat menaruh hati pada Eun-chan.
Untungnya, suasana bisa dicairkan oleh candaan Han-gyeol , Yoo-joo dan Han-gyeol yang saling menyindir masa lalu masing-masing pasangan yang sempat menyukai orang lain. Hal tersebut membuat Eun-chan menjadi lebih santai, dan tanpa malu-malu bercanda dengan Han-gyeol. Dari jarak beberapa meter, Han-seong dan Yoo-joo cuma tersenyum melihat kemesraan pasangan baru itu.
Kejutan bagi pasangan Han-seong dan Yoo-joo ternyata tidak sampai disitu. Kedekatan mereka ternyata berimbas pada Yoo-joo, yang kedapatan hamil. Beruntung bagi gadis itu, kabar tersebut (yang disampaikan lewat SMS kepada sang kekasih meski jarak mereka hanya terpaut beberapa meter) disambut dengan penuh suka-cita oleh Han-seong.
Setelah cukup lama memendam rahasia, Han-gyeol memutuskan untuk membawa Eun-chan ke rumahnya sekaligus membuka identitas gadis itu yang sebenarnya. Saat bersama nenek Han-gyeol di kamar sang kekasih, Eun-chan sempat mendapat sambutan baik meski wanita setengah baya itu tidak habis pikir dengan sikap Eun-chan yang semakin mirip perempuan.
Karena itu, bisa dibayangkan bagaimana terkejutnya sang nenek (dan ibu) saat Han-gyeol menyebut Eun-chan sebagai seorang gadis yang sekaligus juga dicintainya. Dengan suara tinggi, nenek Han-gyeol menolak kehadiran Eun-chan sambil memarahi sang cucu yang dianggap tidak bisa memilih calon pasangan yang baik.
Keruan saja,ucapan itu membuat Han-gyeol tersinggung dan langsung menarik Eun-chan pergi. Disinilah terlihat betapa beruntungnya pria itu. Bukannya marah, Eun-chan malah menyebutkan niatnya untuk mengubah pandangan nenek Han-gyeol untuk berbalik menyukainya.
Masih penasaran, nenek Han-gyeol dan menantunya datang ke Coffee Prince untuk menemui Eun-chan. Berusaha menyenangkan perempuan yang dihormatinya itu, Eun-chan menyebut kalau dirinya belum berpikir tentang pernikahan dan bukan tidak mungkin hubungannya dengan Han-gyeol bisa berakhir sewaktu-waktu. Dasar apes, ucapan itu malah membuat nenek Han-gyeol semakin kesal.
Untungnya tak berapa lama Han-gyeol muncul, dan menyuruh Eun-chan pergi. Dengan suara tegas, Han-gyeol menyebut tidak akan melepas Eun-chan sampai kapanpun dan mengancam bahwa bila terus-terusan dipaksa, ia bakal nekat dan langsung menikahi gadis yang dicintainya itu.
Episode 15 :

Sikap terburu-buru nenek Han-gyeol yang langsung mencecar Eun-chan membuat dirinya dimarahi habis-habisan oleh Hong Gae-sik. Yang membuat perempuan setengah baya itu semakin memerah mukanya adalah saat Gae-sik menyebut bahwa sosok Eun-chan terlalu baik untuk pria seperti Han-gyeol.
Demi membuktikan diri supaya tidak kalah dengan Han-gyeol, Eun-chan belajar mati-matian tentang tata cara pembuatan kopi. Han-gyeol yang melihatnya sudah tentu sebal setengah mati, karena saat serius Eun-chan tidak memperdulikan dirinya.
Pertengkaran kecil pertama dua sejoli itu pecah saat Eun-chan tetap ngotot ingin membayar uang yang dipinjamnya dari Han-gyeol saat keduanya baru pertama kali berkenalan. Ditinggal pergi begitu saja dengan ponsel dimatikan, sudah tentu Han-gyeol kelabakan. Untungnya, semua itu dilakukan Eun-chan hanya untuk membuat pria itu penasaran.
Setelah sempat berbicara dengan Han-gyeol, dan melihat foto putra salah seorang sahabatnya, keinginan Han-seong untuk menghabiskan hidupnya bersama Yoo-joo semakin kuat. Siapa sangka dalam sebuah kesempatan, perempuan yang dicintainya itu malah melakukan hal yang tak terduga : berlutut, kemudian membuka kotak berisi sepasang cincin sambil menyematkannya ke jari Han-seong, yang langsung kehabisan kata-kata karena telah dilamar.
Sambil memegang tangan Han-seong, Yoo-joo mengakui kalau dirinya adalah sosok yang susah diatur dan kerap membuat pria yang dicintainya itu resah. Namun, ia juga menyadari bahwa ingin hidup sebagai sebuah keluarga bersama Han-seong dan akan berusaha menggaet simpati keluarga sang pasangan. Keruan saja, ucapan itu membuat Han-seong semakin berseri-seri dan langsung mendekap Yoo-joo dengan erat.
Begitu mendengar kabar gembira tersebut, Han-gyeol menceritakannya pada Eun-chan, yang wajahnya langsung berseri-seri. Sambil bertukar pikiran, keduanya mulai membayangkan bagaimana rasanya hidup berkeluarga. Keruan saja, pikiran tersebut (dan keterbukaan) membuat Eun-chan dan Han-gyeol semakin lengket.
Bahkan saat menemani Han-seong dan Yoo-joo menjajal gaun pengantin, yang terbayang Han-gyeol adalah Eun-chan dengan gaun berwarna putih yang membuatnya terlihat begitu cantik. Sedikit ragu-ragu saat mengutarakan ingin menikah, Han-gyeol terperanjat setengah mati ketika Eun-chan mengiyakan proposalnya (yang lebih terlihat seperti pertanyaan).
Keinginannya untuk mendapat persetujuan dari sang nenek semakin kuat terutama ketika seluruh keluarga berkumpul untuk mendengar rencana pernikahan Han-seong dan Yoo-joo. Yang membuat Han-gyeol lebih optimis adalah karena sang ayah dan ibu sudah mendukung hubungannya. Sayang, hal itu tetap membuat neneknya bergeming.
Melihat dukungan yang cukup besar, Han-gyeol mulai mempersiapkan rencananya dengan membeli sebuah cincin. Dasar apes, cincin itu sempat tidak muat di jari Eun-chan saat dipakaikan ketika keduanya berada di acara pernikahan Han-seong dan Yoo-joo. Dengan gugup, pria itu akhirnya memberanikan diri melamar Eun-chan, yang langsung diiyakan.
Episode 16 :

Bisa ditebak, hubungan Eun-chan dan Han-gyeol semakin memanas sejak lamaran pria itu 'ditolak.' Han-gyeol masih juga tidak mau mengerti alasan Eun-chan menolak bantuannya untuk keluarga gadis itu, sementara Eun-chan juga tidak habis pikir kenapa Han-gyeol tidak mau menunggu dirinya selama beberapa tahun.
Di rumah sakit, Han-gyeol menemani neneknya yang baru sadar dengan wajah murung. Keruan saja, kesempatan itu langsung digunakan sang nenek untuk menyerang Eun-chan. Meski kesal, Han-gyeol langsung membela gadis yang dicintainya itu dengan mengatakan bahwa Eun-chan bukanlah orang yang licik dan suka mempermainkan pasangannya melainkan pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri.
Sikap sang nenek yang kembali memusuhi Eun-chan membuat kekerasan hati Han-gyeol mencair, ia langsung menarik Eun-chan saat gadis itu baru tiba di Coffee Prince untuk makan pagi bersama. Keruan saja Eun-chan bingung setengah mati, namun ia sadar bahwa itu adalah cara Han-gyeol untuk berbaikan.
Tidak ingin kakaknya ditinggalkan orang yang dicintai, Eun-sae memutuskan untuk menemui Han-gyeol dan menasehati pria itu. Siapa sangka, ia malah kehabisan kata-kata saat Han-gyeol menyebut tidak pernah berpikir untuk memutuskan hubungan dengan Eun-chan yang dicintainya. Setelah memberi restu, Eun-sae juga akhirnya sukses memperbaiki hubungannya dengan Min-yeop.
Setelah kembali dimarahi oleh Hong Gae-sik, dan mendengar kondisi keluarga Eun-chan, nenek Han-gyeol memanggil gadis itu tepat pada saat sang cucu berada di ruang kerjanya. Bisa dibayangkan, bagaimana perubahan wajah Han-gyeol saat sang nenek menawari Eun-chan untuk belajar tentang kopi selama dua tahun di luar negeri.
Meski awalnya sempat menyombongkan diri bahwa Eun-chan tidak bisa hidup tanpanya, yang terjadi malah sebaliknya : Han-gyeol kelimpungan saat memikirkan dirinya bakal ditinggalkan gadis yang dicintainya itu. Namun, yang dipikirkan Eun-chan adalah nasib sang ibu dan Eun-sae yang sangat tergantung padanya.
Malamnya saat hendak menutup Coffee Prince sambil belajar lebih banyak tentang membuat kopi, ibu Eun-chan mendatangi putrinya dan sambil membawakan makan malam, menyebutkan dukungannya agar Eun-chan belajar di luar negeri. Di tempat lain, Han-gyeol juga bertemu dengan Han-seong dan keduanya bertukar pikiran soal rasa memiliki yang terlalu berlebihan terhadap pasangan.
Namun, yang benar-benar mengubah pemikiran Han-gyeol adalah ketekunan Eun-chan, yang sampai tidak bisa tidur seharian akibat terlalu banyak minum kopi, dalam belajar. Dengan lembut, pria itu menarik sang pacar untuk bicara empat mata dan menyebut walau berat, namun ia akan merelakan Eun-chan untuk belajar ke luar negeri selama dua tahun.
Tapi sebelum berpisah, Han-gyeol meminta supaya dipertemukan dengan ibu dan adik Eun-chan. Perubahan itu kontan membuat Eun-chan gembira, dan langsung memeluk Han-gyeol dengan mesra. Di depan sang ibu, Han-gyeol juga mengutarakan niatnya untuk menikahi Eun-chan setelah gadis itu kembali dari studi.
Dengan waktu kebersamaan yang semakin singkat, Han-gyeol semakin sensitif terutama bila sudah berkaitan dengan Eun-chan, ia bahkan langsung uring-uringan saat gadis yang dicintainya itu menolak sentuhan. Semuanya berubah saat suatu malam sambil saling mengirim pesan singkat, Eun-chan tahu-tahu sudah ada didepan pintu apartemennya.
Episode 17 :

Hari-hari terakhir di Korea membuat Eun-chan dan Han-gyeol seolah tidak terpisahkan lagi. Nyaris selalu menghabiskan setiap detik bersama, komunikasi juga terus berlanjut saat mereka pulang ke kediaman masing-masing, dimana Han-gyeol dan Eun-chan sempat saling melontarkan ejekan kalau pasangan masing-masing bukan tipe ideal.
Saking tidak bisa terpisah, Eun-chan bahkan tanpa sadar tertidur saat dirinya masih menelepon Han-gyeol, yang cuma bisa tersenyum di ujung sana. Saat bangun pagi, pemuda itu memberi kejutan yang romantis untuk Eun-chan : menyanyikan lagu cinta lewat telepon.
Di hari terakhirnya di Coffee Prince, suasana haru menyelimuti Eun-chan, yang tidak bisa menahan air matanya. Apalagi, belakangan satu-persatu rekan-rekannya mulai dari Min-yeop, Sun-ki, hingga Ha-rim masuk ke dalam ruang ganti secara bergantian untuk mengucapkan salam perpisahan.
Hal serupa juga dirasakannya di rumah. Di tengah kesibukan mempersiapkan semua keperluan untuk berangkat ke luar negeri, Eun-chan sadar bahwa dirinya sangat berat meninggalkan sang ibu dan Eun-sae. Sama seperti gadis itu, diam-diam Eun-sae menangis sementara ibunya menahan air mata.
Yang lebih membuat Eun-chan semakin berat adalah karena Han-gyeol tidak mengantarnya ke bandara. Sebelum terbang, Eun-chan menyempatkan diri menelepon pria yang dicintainya itu demi mengucapkan salam perpisahan. Meski berusaha tegar, namun Han-gyeol tidak dapat menahan air matanya saat telepon ditutup.
Tidak terasa dua tahun telah berlalu, dan begitu banyak perubahan yang terjadi. Namun, selama itu pula kontak antara Han-gyeol dan Eun-chan tidak pernah terputus. Secara rutin, Eun-chan mengirim foto-foto yang diambilnya saat sedang beraktivitas dengan satu pesan yang sama : betapa dirinya merindukan Han-gyeol.
Setelah sukses dengan Coffee Prince, Han-gyeol berencana untuk membuka kafe baru dengan segmen perempuan. Hubungan Eun-sae dan Min-yeop, yang bekerja sambilan sebagai model (meski yang terpampang hanya bagian wajahnya), juga semakin mesra.
Hal yang sama juga dialami Ha-rim, yang setelah sekian lama akhirnya berhasil menemukan gadis idaman. Begitu pula dengan Sun-ki yang dingin, yang meski sempat bersikap sinis terhadap salah seorang pegawai perempuan baru Coffee Prince (yang sangat mirip Eun-chan), namun akhirnya melunak saat tahu gadis itu fasih berbahasa Jepang.
Namun, semangat Han-gyeol langsung terganggu karena saat menelepon Eun-chan, gadis itu menyatakan ingin belajar di luar negeri selama setahun lagi. Tidak bersemangat saat mewawancarai kandidat untuk menangani kafe barunya, Han-gyeol terperanjat saat mendengar suara yang sudah tidak asing lagi dibelakangnya : Eun-chan, yang rupanya sengaja merahasiakan kepulangannya.
Dengan santai, Eun-chan langsung duduk didepan Han-gyeol, yang masih terkejut, dan menyebut siap melamar sebagai pekerja baru sebelum kemudian duduk di pangkuan pria itu dan merangkulnya dengan erat. Di perjalanan menuju Coffee Prince, Eun-chan menyempatkan diri menelepon nenek Han-gyeol, yang meski sempat mengomel namun tidak menyembunyikan fakta bahwa ia telah setuju dengan kehadiran Eun-chan sebagai pendamping cucunya.
Sudah tentu, kemunculan Eun-chan langsung disambut gembira oleh para penghuni Coffee Prince. Yang paling spontan adalah Sun-ki, yang langsung memeluk Eun-chan sementara Han-gyeol berusaha menutup matanya supaya tidak cemburu, sebelum Min-yeop dan Ha-rim menyusul.
Atas perintah Hong Gae-sik, mereka langsung mengajak Eun-chan untuk berkeliling melihat Coffee Prince yang sudah dua tahun ditinggalkan gadis itu. Caranya juga cukup unik, ketiganya membopong Eun-chan, yang berteriak-teriak histeris, sementara Han-gyeol dari belakang berseru dengan panik supaya Ha-rim, Sun-ki dan Min-yeop tidak bertingkah aneh-aneh yang bisa menyebabkan kekasihnya cedera.


TAMAT


Sumber : www.indosiar.com